- Dolar terpantau melemah setelah sempat mencapai level tertinggi dua dekade di pertengahan Mei.
- Pasar mulai menurunkan ekspektasi kenaikan bunga oleh Fed, beranggapan bahwa Fed hanya akan menaikkan suku bunga hingga Juli 2022.
Dolar AS (USD) masih bergerak melemah kemarin (Senin, 31/5/2022), melanjutkan pelemahan mingguan dan masih bergerak dalam pelemahan bulanan pertama sejak lima bulan terakhir, karena para pelaku pasar tidak terlalu yakin bahwal langkah Federal Reserve (Fed) menaikkan suku bunga secara agresif akan bisa menambah penguatan dolar. Selain itu ketakutan akan resesi global juga mulai berkurang.
Pekan ini akan penuh dengan data ekonomi yang bisa memberikan petunjuk mengenai pertumbuhan ekonomi global, suku bunga Fed dan data pekerja AS.
“Dolar bisa melemah lebih jauh pekan ini. Prospek ekonomi global akan lebih cerah dan dolar melemah,” kata Joe Capurso, ekonom kepala di Commonwealth Bank of Australia di Sydney.
Indeks dolar, yang sempat menyentuh level tertinggi dua dekade di kisaran 105.04 di pertengahan Mei ini, terpantau bergerak stabil di area 103.67 hari ini pukul 08.52 WIB.
Para pelaku pasar mulai menurunkan ekspektasi akan kenaikan suku bunga agresif Fed. Pasar memperkirakan Fed akan berhenti menaikkan suku bunga setelah Juli mendatang.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda