- Penasehat Keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina bisa terjadi kapan saja.
- Dolar AS menguat 0,219% setelah pernyataan Sullivan.
- Yen Jepang juga menguat, sedangkan minyak mentah menguat ke level tertinggi sejak 2014.
Dolar menguat Jumat lalu (11 Februari 2022) menyusul peringatan dari Gedung Putih. Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan bahwa Rusia setiap saat bisa saja menginvasi Ukraina.
Dalam briefing di Gedung Putih, Sullivan mengatakan bahwa warga negara Amerika Serikat yang masih berada di Ukraina sebaiknya segera meninggalkan negara tersebut maksimal dalam dua hari, karena dikhawatirkan serangan udara Rusia akan mempersulit usaha evakuasi. Komentar Sullivan tersebut mendorong harga minyak mentah ke area $94.66 per barrel, yang merupakan harga tertinggi sejak tahun 2014. Indeks dolar juga sempat naik sejauh 0,219%, sementara euro melemah 0,71% ke area 1.1346.
Selain itu, menurut Bipan Rai, kepala analis forex untuk COBC Capital Markets di Toronto, dolar AS juga menguat setelah pernyataan Sullivan tersebut. Menurut Rai, penguatan dolar bersama obligasi AS dan juga yen Jepang, yang merupakan indikasi bahwa pasar semakin khawatir akan potensi invasi Rusia tersebut.
Pernyataan Sullivan tersebut dikeluarkan setelah Presiden Joe Biden mengadakan video call dengan para pemimpin transatlantic dari Gedung Putih untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk.
Meskipun demikian, Sullivan mengatakan bahwa masih belum jelas apakah Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan memberikan perintah invasi. Sullivan memperkirakan Biden akan mencoba untuk menghubungi Putin sesegera mungkin terkait krisis tersebut.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda