Menuju ke minggu terakhir di tahun ini, volume perdagangan diperkirakan akan tetap terbatas karena banyak trader yang sudah menutup buku karena masa liburan, mengurangi likuiditas di pasar keuangan. Terhadap mata uang euro, Dollar sedikit melemah tipis 0.22% menjadi 1.0987. Dengan kenaikan suku bunga AS pertama sejak tahun 2006, investor sekarang fokus pada laju kenaikan tarif di masa depan. Menurut perkiraan, pasar harus mengantisipasi empat kenaikan suku bunga di tahun depan. namun pasarpun harus melihat laporan ekonomi AS ke depan dimana pada pekan lalu gagal untuk menawarkan petunjuk tentang seberapa cepat bank sentral AS akan menaikkan suku bunga tahun depan. Terhadap Yen, Dollar menguat naik 0.22% ke 120.55. Data sebelumnya menunjukkan bahwa produksi industri Jepang turun 1.0% pada bulan November, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penurunan 0.4% dan setelah kenaikan 1.4%. Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa penjualan ritel Jepang turun sebesar 1,0% bulan lalu, melebihi perkiraan untuk penurunan 0.4% setelah kenaikan 1.8%. Di tempat lain, dollar AS stabil terhadap pound dan franc Swiss, dengan GBP/USD pada 1.4917 dan dengan USD/CHF di 0.9870. Aussie melemah, dengan AUD/USD turun 0.10% di 0.7261, sementara NZD/USD berada di 0.6836. Sementara itu, USD/CAD bergerak naik diperdagangkan pada 1.3884.
Related Article
Minyak Stabil Karena Eropa Mencari Alternatif Minyak Russia
Minyak Naik Karena Invasi Berkelanjutan Russia ke Ukraina
Ketegangan Ukraina Mengangkat US Dolar, Mengirim Euro Lebih Rendah.
Emas Tertekan Seiring Penguatan Dolar, Data Inflasi Dipantau
Emas Turun karena FED Memberikan Tanda Pengetatan Kebijakanya Lebih Cepat
Latest Article
Presiden Fed New York: Suku Bunga Harus Antara 3-3,5% di Akhir Tahun
Produksi Arab Hanya Naik Sedikit, Harga Minyak Naik Lagi
Dolar Bertahan di Bawah Awan Gelap Resesi
Tetap Fluktuatif, Harga Minyak Mentah Naik Lagi di Tengah Kekhawatiran Pasokan
Pasar Mengevaluasi Kembali Langkah Fed, USD Terkoreksi