- Dolar menguat kemarin setelah hasil pemilu sela masih memperlihatkan ketidakpastian, sehingga pasar kembali ke data inflasi.
- Pasar menanti data CPI yang juga dipantau oleh Fed untuk menentukan arah suku bunga.
Dolar menguat kemarin (Rabu, 10/11/2022) dilatarbelakangi hasil pemilu sela yang memperlihatkan sedikit kemungkinan kemenangan kubu Republik, sehingga pelaku pasar kembali fokus pada data inflasi hari ini.
Kubu Republik meraih kemenangan tipis di pemilu sela tetapi Demokrat masih memperlihatkan performa yang lebih baik daripada perkiraan, sehingga kendali atas Kongres Amerika Serikat serta agenda Presiden Joe Biden masih belum jelas hingga saat ini.
Para pelaku pasar hari ini menantikan data Consumer Price Index yang juga dipantau oleh Federal Reserve (Fed) untuk menentukan langkah kebijakan suku bunga selanjutnya.
Dolar sendiri telah terkoreksi dari level tertinggi multi-dekadenya dalam beberapa pekan terakhir, salah satunya dilatarbelakangi oleh aksi ambil untung oleh para pelaku pasar menyusul berkembangnya spekulasi bahwa Fed kemungkinan akan mengurangi agresivitas dalam menaikkan suku bunga.
Euro kemarin melemah sekitar 0,3% terhadap USD hingga 0.99922, sementara USD menguat 0,34% terhadap yen hingga area 146.786. Sterling melemah 1,24% terhadap dollar, kemarin sempat menyentuh level 1.13330.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda