Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

AUSSIE MASIH FLAT DI SESI ASIA

18 October 2017 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Berita forex hari ini,Aussie dan yen terpantau datar di awal sesi Asia pada hari Rabu menjelang data survei bisnis yang diawasi ketat di Australia.

AUD / USD diperdagangkan flat di 0.7845, sementara USD / JPY berada di 112,19, turun 0.01%. Di Australia, akan dirilis data NAB Quarterly Business Confidence .

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, terakhir dikutip naik menjadi 93.36.

Semalam, dollar AS diperdagangkan lebih tinggi terhadap mata uang utama yang didukung oleh data ekonomi yang melampaui ekspektasi yang menunjukkan kekuatan di ekonomi AS.

Dollar AS berada di jalur untuk kenaikan keempat berturut-turut setelah data ekonomi yang optimis mengangkat harapan bahwa ekonomi AS berada di jalur yang kuat untuk pertumbuhan yang kuat.

Harga impor AS untuk bulan September mencatat kenaikan terbesar mereka di lebih dari satu tahun dimana naik 0.7% untuk bulan ini, menurut Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Selasa. Itu mengalahkan ekspektasi kenaikan 0.5%.

Output industri AS naik 0.3% pada bulan September karena produksi konstruksi dan utilitas pulih menyusul dampak Badai Harvey dan Irma bulan lalu.

Juga mendukung pergerakan yang lebih tinggi dalam dollar dimana sebuah laporan dari Bloomberg yang menunjukkan bahwa Presiden Donald Trump menyukai ekonom Stanford John Taylor sebagai pemimpin berikutnya the Fed.

"Taylor dianggap sebagai salah satu kandidat yang lebih hawkish ," tulis analis di Daiwa Capital Markets.

Kenaikan tajam dollar AS membebani pound dan euro karena kedua mata uang tersebut jatuh ke posisi terendah.

Ekspektasi investor kenaikan suku bunga Bank of England bulan November sedikit berkurang setelah deputi gubernur Bank of England baru Sir Dave Ramsden mengatakan bahwa dia bukan bagian dari mayoritas pembuat kebijakan yang menyukai kenaikan suku bunga.