- Harga minyak turun di tengah tanda-tanda naiknya pasokan AS.
- Perkiraan pertumbuhan permintaan 2023 yang lebih tinggi membatasi penurunan
- Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga menaikkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia
Harga minyak turun untuk hari kedua di tengah tanda-tanda meningkatnya pasokan AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut, meskipun perkiraan pertumbuhan permintaan 2023 yang lebih tinggi dan potensi pasar yang lebih ketat membatasi kerugian.
Stok minyak mentah AS naik lebih dari perkiraan 10,5 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API).
Minyak mentah Brent berjangka turun 45 sen, atau 0,5%, menjadi $85,13 per barel setelah turun lebih dari $1 pada perdagangan sebelumnya. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS tergelincir 49 sen, atau 0,6%, menjadi $78,57.
Data inflasi AS dan komentar dari pejabat bank sentral yang dianggap sebagai indikasi bahwa suku bunga akan naik lebih lama juga membebani pasar.
Pejabat Federal Reserve pada hari Selasa mengatakan bahwa bank sentral AS perlu mempertahankan kenaikan suku bunga secara bertahap untuk mengalahkan inflasi.
Juga memberikan tekanan ke bawah pada minyak mentah adalah pengumuman minggu ini bahwa Amerika Serikat akan menjual 26 juta barel minyak dari cadangan strategis negara, yang sudah berada pada level terendah dalam sekitar empat dekade.
Pada hari Selasa, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga menaikkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global dan menunjuk ke pasar yang lebih ketat pada tahun 2023.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
