- Harga minyak naik 1% di tengah ekspektasi permintaan akan menguat
- Persediaan minyak mentah AS yang naik kurang dari yang diperkirakan ikut mendukung naiknya harga minyak.
- Pertemuan panel menteri OPEC+ pada 1 Februari kemungkinan akan mendukung tingkat produksi saat ini
Harga minyak naik 1% di tengah ekspektasi bahwa permintaan akan menguat karena importir minyak utama China membuka kembali ekonominya dan berita persediaan minyak mentah AS meningkat kurang dari yang diperkirakan.
Minyak mentah Brent berjangka naik 78 sen, atau 0,9%, menjadi $86,90 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 75 sen, atau 0,9%, menjadi $80,90..
"Pembukaan kembali China mendukung prospek permintaan," kata analis UBS Giovanni Staunovo.
"Juga, para pelaku pasar dengan cermat melacak pertemuan OPEC+ JMMC yang akan datang dan embargo UE pada produk olahan."
China telah melonggarkan pembatasan COVID-19 yang ketat bulan ini, dengan Beijing membuka kembali perbatasannya untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
Sementara itu, persediaan minyak mentah AS naik tipis 533.000 barel menjadi 448,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 Januari, kata Administrasi Informasi Energi (EIA).
Itu jauh dari perkiraan kenaikan 1 juta barel, meskipun EIA mengatakan stok minyak mentah berada pada level tertinggi sejak Juni 2021.
Pertemuan panel menteri OPEC+ pada 1 Februari kemungkinan akan mendukung tingkat produksi kelompok produsen minyak saat ini, kata sumber OPEC+.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
