FOREXimf.com - Traders apa sudah tahu jika trading di FOREXimf ada fasilitas Indikator custom yang bisa traders gunakan untuk trading? Jika trader belum tahu ada 6 jenis indikator custom yang bisa trader download untuk digunakan saat trading yaitu SND, ICT Asian Range Indikator, 123 Breakout Patterns, Auto Candlestick-Fibo, TOD, dan PSI.
Jika trader tertarik menggunakanya dan ingin mendapatkan aksesnya cukup dengan registrasi dan membuat klien area di web FOREXimf, dan tinggal download indikator custom yang tarder mau. Akan tetapi bagi yang belum menjadi nasabah FOREXimf indikator custom ini dibatasi waktu pemakaiannya. Jika ingin mendapatkan yang permanen trader cukup membuka akun real dan trading di FOREXimf.
Fasilitas akses Indikator custom ini bertujuan untuk mengoptimalkan strategi trading trader sesuai dengan preferensi dan gaya trading. Dengan akses ke Indikator custom, trader dapat menggunakan berbagai indikator teknis yang disesuaikan dengan kebutuhannya, termasuk indikator forex yang tidak tersedia secara default di platform trading.
Hal ini memungkinkan trader untuk mengidentifikasi peluang trading yang potensial, mengkonfirmasi sinyal trading, dan mengelola risiko dengan lebih efektif. Dengan demikian, Indikator Custom menjadi alat yang bagus bagi trader dalam meningkatkan kualitas analisis maret dan mengambil keputusan trading yang lebih tepat.
Traders kali ini FOREXimf akan membahas salah satu dari indikator customnya yaitu SND atau yang sering disebut Supply & Demand, akan tetapi tidak membahas bagaimana cara menggunakanya, karena itu sudah ada tutorialnya lengkap di sana sebelum trader mendownload.
Di sini kita akan membahas salah satu strategi yang bisa dipadukan dengan indikator SND FOREXimf ini. Yaitu SND Stochastic, kombinasi ampuh dari dua indikator ini layak untuk dicoba.
Trader perlu diketahui bahwa cara open posisi menggunakan SND itu sangat sederhana, kita hanya memilih apakah area harga di bagian supply dan demand tersebut akan di bounce atau di break, sangat sederhana bukan?
Tapi di satu sisi ini juga bisa menjadi kelemahan indikator custom SND ini, kenapa bisa? Pertanyaannya adalah bagaimana trader tahu jika harga sudah di area supply atau demand akan dibounce atau dibreak? Tidak ada yang bisa. Kita hanya bisa mengasumsikan bahwa ini akan di bounce atau break hanya dengan subjektifitas saja.
Untuk mengatasi kelemahan dari Indikator custom SND ini, trader bisa menggunakan indikator stochastic oscillator untuk bisa memastikan apakah harga ketika di area supply dan demand akan di bounce atau di break. Dengan bantuan kondisi overbought dan oversold, maka indikator custom SND ini akan jauh lebih sempurna. Mau tahu cara strateginya?
Trader coba perhatikan ilustrasi SND di atas ini, ketika harga sudah memasuki area Supply biasanya banyak trader open posisi SELL di area tersebut, dengan asumsi jika setelah menyentuh area tersebut harga akan reversal atau bounce.
Tapi sayangnya asumsi bahwa harga akan reversal atau bounce saat harga berada di area Supply dipatahkan ketika harga bergerak dan breakout di area resistance. Sebagian trader mungkin sempat mengambil switch open posisi, tapi kebanyakan tidak sempat dan kena SL seperti ilustrasi di atas ini.
Maka dari itu perlu satu indikator yang bisa meningkatkan probabilitas harga akan reversal setelah berada di area supply/demand. Indikator yang paling cocok yang dapat dipadukan dengan SND adalah Stochastic Oscillator.
Kombinasi antara indikator SND dengan Stochastic dapat memberikan probabilitas yang lebih tinggi tentang pergerakan harga dan potensi pembalikan tren. Indikator Supply dan Demand membantu trader mengidentifikasi area-area kunci, sementara Stochastic memberikan sinyal mengenai keadaan overbought atau oversold, yang dapat mengkonfirmasi potensi pembalikan harga.
Dengan memadukan keduanya, trader dapat memperoleh konfirmasi tambahan yang memperkuat keputusan tradingnya. Misalnya, saat harga berada di level Supply atau Demand, sinyal Stochastic yang menunjukkan overbought atau oversold dapat memberikan indikasi tambahan bahwa harga mungkin akan berbalik arah.
Sebaliknya, jika harga berada di luar area Supply atau Demand dan Stochastic menunjukkan kondisi netral, trader dapat menggunakan informasi ini untuk mengonfirmasi kelanjutan tren yang sedang berlangsung. Dengan memadukan kedua indikator ini, trader dapat meningkatkan probabilitas setiap peluang yang ada.
Bagaimana cara open posisi menggunakan kombinasi 2 indikator ini? Perhatikan ilustrasi gambar di atas ini. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk Open Posisi menggunakan kombinasi kedua indikator tersebut:
1. Analisis Supply dan Demand (SND):
- Identifikasi area Supply dan Demand.
- Perhatikan level-level di mana harga telah mengalami penolakan (Verified Supply/demand, test 1,2 dst)
2. Analisis Stochastic:
- Gunakan indikator Stochastic untuk mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold di market.
- Tunggu hingga Stochastic masuk ke area overbought (jika ingin open posisi sell) atau oversold (jika ingin open posisi buy).
3. Konfirmasi Signal:
- Perhatikan ilustrasi di atas ini apakah kondisi overbought atau oversold dari Stochastic terjadi pada saat harga berada di area Supply atau Demand yang telah diidentifikasi sebelumnya.
4. Open Posisi:
- Jika Stochastic menunjukkan kondisi overbought dan harga berada di area Supply, ini dapat menjadi sinyal untuk open posisi sell.
- Sebaliknya, jika Stochastic menunjukkan kondisi oversold dan harga berada di area Demand, ini dapat menjadi sinyal untuk open posisi buy.
- Buka posisi sesuai dengan arah yang diindikasikan oleh kombinasi kedua indikator tersebut, dan pastikan untuk mengatur level SL dan TP yang sesuai.
Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini, trader dapat memanfaatkan kombinasi antara indikator SND dengan Stochastic untuk mengidentifikasi peluang trading yang potensial.
Mau indikator custom SND nya? Download di klien area FOREXimf
