- USD/JPY turun ke level terendah sejak 12 Maret 2020.
- Tingkat Pengangguran lebih bagus dari sebelumnya, Produksi Industri juga menunjukkan hasil optimis untuk Juni.
- Ketidakpastian atas paket fiskal, pemilihan Presiden dan kesengsaraan virus baru-baru ini membebani dolar AS.
- Data tingkat kedua dari Jepang dan Amerika akan bergabung dengan katalis risiko untuk mengarahkan pergerakan pasangan USDJPY jangka pendek.
USD/JPY turun ke 104,50 saat pasar Tokyo dibuka untuk perdagangan pada hari Jumat. Pasangan yen mencetak tujuh hari penurunan beruntun saat mengambil putaran ke multi-hari rendah. Sementara pelemahan dolar AS yang luas adalah alasan utama untuk pasangan ini menunjukkan penurunan, data Jepang yang baru-baru ini diterbitkan menambah penguatan Yen.
Selain mood risk-off yang luas dan penjualan greenback, statistik optimis dari Jepang juga menutup pintu di depan kenaikkan.
Baru-baru ini, Tingkat Pengangguran bulan Juni Jepang turun melewati perkiraan -1,1% dan 2,9% sebelum 2,8% sedangkan pembacaan awal Produksi Industri pulih dari -8,9% kontraksi sebelumnya menjadi + 2,7% versus + 1,2% perkiraan. Perlu disebutkan bahwa PDB AS kuartal kedua (Q2) merosot ke -32,9% dibandingkan dengan perkiraan -34,1% dan -5,0% pembacaan sebelumnya pada hari sebelumnya.
Berbicara tentang risikonya, peningkatan yang cepat pada coronavirus (COVID-19) wave 2.0 menjadi alasan utama pelaku pasar mencari aset lebih aman. Sementara pembaruan dari Texas menjadi yang terbaru, angka 360 di atas Tokyo juga menjadikannya layak untuk diamati. Di tempat lain, pembuat kebijakan AS sedang berdesak-desakan dengan paket bantuan fiskal yang banyak ditunggu. Para pembuat kebijakan sebelumnya mengisyaratkan kesepakatan mengenai tunjangan klaim pengangguran dan mungkin kesepakatan ringan pada paket luas itu, tetapi berita-berita yang terlambat menyangkal optimisme mengenai hal yang sama.
Juga bergabung dengan liga tantangan pasar adalah dorongan Presiden AS Donald Trump untuk menunda Pemilihan Presiden bulan November sambil mengutip surat suara.
Di tengah semua katalis ini, imbal hasil Treasury 10-tahun AS yang mencoba pulih dari penurunan hari sebelumnya ke posisi terendah bulan Maret, juga rekor terendah, sementara S&P 500 Futures menandai kenaikan 0,50% menjadi 3,265.
Ke depan, angka kepercayaan perumahan dan konsumen Jepang mungkin menghibur pedagang jangka pendek sebelum menyoroti data sentimen dari AS. Namun, perhatian besar akan diberikan pada faktor-faktor risiko, terutama pembaruan virus, pembaruan pemilihan AS, berita fiskal, dll
Ingin trading dengan lebih pasti dan percaya diri?
Daftar QuickPro sekarang juga dan dapatkan peluang trading secara real-time tanpa perlu khawatir peluangnya terlewat. Dengan QuickPro, Anda akan dipandu menjadi seorang trader pro!
