- US dollar tetap tangguh terhadap rival utamanya dengan Indeks Dolar AS memperpanjang pemulihannya menuju 106,00
- Selama akhir pekan, Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat China merencanakan Presiden Xi Jinping untuk bertemu dengan mitranya dari Amerika Joe Biden pada November.
- Di awal sesi Asia, data dari China menunjukkan bahwa Penjualan Ritel naik 2,7% secara tahunan, meleset dari ekspektasi pasar.
Setelah menutup minggu sebelumnya dengan pijakan yang kuat, greenback tetap tangguh terhadap rival utamanya pada awal minggu ini dengan Indeks Dolar AS memperpanjang pemulihannya menuju 106,00.
Tidak akan ada rilis data berdampak tinggi yang ditampilkan dalam kalender ekonomi Eropa pada hari Senin tetapi Bundesbank Jerman akan merilis laporan bulanannya.
Pada paruh kedua hari ini, data Survei Manufaktur Empire State Federal Reserve Bank of New York dan data Indeks Pasar Perumahan NAHB dari AS akan dilihat sebagai dorongan baru.
Selama akhir pekan, Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat China merencanakan Presiden Xi Jinping untuk bertemu dengan mitranya dari Amerika Joe Biden pada bulan November.
Di sisi lain, delegasi anggota parlemen Amerika tiba di Taiwan pada hari Minggu, tidak membiarkan ketegangan AS-China mereda. Mencerminkan suasana pasar yang hati-hati, indeks saham berjangka AS turun antara 0,2% dan 0,3%. Sementara itu, benchmark imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun terus bergerak sideways di atas 2,8%.
Pada awal sesi Asia, data dari China menunjukkan bahwa Penjualan Ritel naik 2,7% setiap tahun, meleset dari ekspektasi pasar sebesar 5% dengan selisih yang lebar.
Data lain mengungkapkan bahwa Produksi Industri meningkat sebesar 3,8% pada periode yang sama, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 4,6%.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
