- US Dolar melonjak ke level tertinggi dua tahun dan euro mencapai level terlemahnya sejak Maret 2020
- Kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari penguncian COVID-19 China dan meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS minggu depan mendorong greenback.
- Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap mata uang utama, berada di jalur untuk kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 2015
US Dolar melonjak ke level tertinggi dua tahun pada hari Selasa dan euro mencapai titik terlemahnya sejak Maret 2020 karena kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari penguncian COVID-19 China dan meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS yang besar minggu depan mendorong greenback.
Dengan pasar menghadapi banyak risiko, termasuk kebijakan pengetatan bank sentral, saat momentum pertumbuhan ekonomi melambat, pelaku pasar telah membeli dolar.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap mata uang utama, berada di jalur untuk kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 2015.
Euro turun 0,3% menjadi $ 1,0673, terlemah sejak Maret 2020 ketika kekhawatiran tentang penyebaran COVID-19 menekan pasar.
Euro telah dirugikan oleh dampak ekonomi dari perang di Ukraina tetapi juga oleh ekspektasi Bank Sentral Eropa akan bergerak lebih lambat daripada Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga.
The Fed bertemu minggu depan, dan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin lagi dan lagi di bulan Juni.
"Latar belakang inflasi pertumbuhan global masih lemah dan mendukung kekuatan dolar," tulis analis JPMorgan dalam sebuah catatan penelitian, menunjuk pada penurunan peringkat pertumbuhan baru-baru ini.
Analis JPMorgan bulan ini juga memangkas perkiraan mereka untuk euro/dolar menjadi $1,05 pada kuartal ketiga dari perkiraan $1,11 sebelumnya.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
