Pound melemah secara luas pada hari Selasa setelah data menunjukkan bahwa inflasi Inggris berubah negatif lagi pada bulan September, sementara dolar Australia dan Selandia Baru juga jatuh setelah data perdagangan yang lemah dari China.
GBP/USD turun 0,66% ke 1,5258 setelah mencapai level tertinggi tiga minggu dari 1,5388 pada awal sesi. Penurunan sterling datang setelah Kantor Statistik Nasional melaporkan bahwa indeks harga konsumen turun 0,1% pada September dari tahun sebelumnya, setelah flat pada bulan Agustus.
Data inflasi yang lemah mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga dari Bank of England. Sterling sempat menguat sebelumnya setelah perusahaan SABMiller menerima proposal pengambilalihan dari Anheuser-Busch Inbev SA, dalam sebuah kesepakatan senilai 69 milyar.
Dolar Australia dan Selandia Baru melemah dari level tertinggi beberapa minggu terakhir setelah data perdagangan Cina yang lemah yang membawa kekhawatiran melambatnya pertumbuhan global kembali menjadi fokus.
