- Kekuatiran penyebaran virus corona di Asia-Pasifik membuat emas kembali rebound
- Meski pergerakan pemulihan logam kuning tertahan karena pelaku pasar menunggu rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS
- Optimisme pertumbuhan, imbal hasil yang lamban mendukung emas rebound meskipun data beragam
- Emas (XAU/USD) berjuang untuk memperpanjang pemantulan dua hari dari support utama di bawah $1.780, naik lebih tinggi di sekitar $1.776 di tengah awal sesi Asia pada hari Jumat
- NFP yang lebih kuat akan membuka jalan bagi penyesuaian kebijakan moneter dan menempatkan US dolar yang lebih kuat, yang pada gilirannya dapat membebani harga emas.
Emas (XAU/USD) berjuang untuk memperpanjang pemantulan dua hari dari support utama di bawah $1.780, naik lebih tinggi di sekitar $1.776 di tengah awal sesi Asia pada hari Jumat.
Pergerakan pemulihan logam kuning memudar di tengah kecemasan Nonfarm Payrolls (NFP) AS, bahkan ketika pemulihan ekonomi berharap kembali kepada pembeli emas.
Data Manufaktur ISM AS sedikit lebih lemah dari perkiraan 61,00 dan pembacaan sebelumnya 61,2 menjadi 60,6 pada bulan Juni. Ini juga bergabung dengan rincian yang berkaitan dengan komponen ketenagakerjaan yang turun menjadi 49,9.
Sebaliknya, klaim awal untuk minggu lalu turun menjadi 364 ribu, menyeret turun rata-rata empat minggu ke 392.75K, yang pada gilirannya mendukung cetakan NFP yang kuat yang diperkirakan akan naik dari 559K menjadi 690K pada bulan Juni.
Selain data yang beragam, kesengsaraan virus corona di Asia-Pasifik juga memberikan dukungan bagi kenaikan emas. Indonesia mengumumkan keadaan darurat dari 02 hingga 20 Juli sementara infeksi di Malaysia dan Thailand juga menjadi perhatian pasar.
Meski begitu, pembuat kebijakan di Federal Reserve AS dan Dana Moneter Internasional (IMF) tetap optimis. Baru-baru ini, Presiden Philadelphia Federal Reserve Bank Patrick Harker mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa dia mendukung dimulainya penarikan kembali pembelian obligasi akhir tahun ini.
Selain itu, IMF merevisi naik perkiraan pertumbuhan PDB AS dari 4,6% pada April menjadi 7,0%. Lembaga global juga menggoda kenaikan suku bunga Fed pada akhir 2022, menurut Bloomberg.
Di tengah permainan ini, tolok ukur Wall Street membukukan kenaikan dengan rekor menyegarkan S&P 500 untuk hari keenam. Sementara, Indeks dolar AS (DXY) naik ke tertinggi baru sejak awal April pada hari sebelumnya.
Mengingat peluang yang meningkat dari tindakan Fed, di tengah inflasi yang lebih kuat, NFP yang lebih kuat akan membuka jalan bagi penyesuaian kebijakan moneter dan menempatkan tawaran safe-haven dolar AS lebih kuat, yang pada gilirannya dapat membebani harga emas.
Sebaliknya, US dollar dapat menembus channel tren bearish jika NFP menyeret greenback ke bawah
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
