- USD kembali melemah karena pasar berspekulasi bahwa Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga.
- Pasar mulai melihat tanda-tanda dampak langkah agresif Fed terhadap perekonomian AS yang mulai terkontraksi di kuartal pertama.
Dolar AS (USD) melemah lagi kemarin (Kamis, 26/5/2022) karena pasar berspekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin akan memperlambat atau bahkan menghentikan sementara kenaikan suku bunga di pertengahan tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur pergerakan USD terhadap enam mata uang utama dunia, melemah 0,28% ke area 101.77 pada pukul 03.10 WIB hari ini.
Notulen rapat Fed yang terkini memperlihatkan bahwa mayoritas peserta rapat menganggap kenaikan suku bunga ebesar 50 basis point lagi di bulan Juni dan Juli layak untuk dilakukan untuk memerangi inflasi yang bisa mengancam ekonomi. Tetapi, menurut Ed Moya, analis senior Oanda, pasar mulai beranggapan bahwa Fed kemungkinan tidak akan terlalu agresif.
Indeks dolar sempat mencapai level tertinggi dua dekade di kisaran 105. Tetapi pasar mulai melihat tanda-tanda bahwa langkah agresif Fed mulai memperlambat perekonomian, sehingga para pelaku pasar mulai beranggapan bahwa Fed mungkin akan sedikit memperlambat kenaikan suku bunga.
Data ekonomi yang dirilis kemarin mengonfirmasi bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) mulai mengalami kontraksi di kuartal pertama. Data pendahuluan PDB (preliminary GDP) tadi malam diumumkan -1,5%, lebih buruk daripada data sebelumnya yaitu -1,4%.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
