- Minyak menuju kenaikan mingguan kelima, kenaikkan beruntun terpanjang sejak Desember
- Pasar mengetat menjelang pertemuan OPEC+ yang akan mempertimbangkan untuk memompa lebih banyak minyak mentah
- Aliansi, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, akan bertemu pada 1 Juli dan kelompok itu secara luas diperkirakan akan menghidupkan kembali lebih banyak produksi pada Agustus.
- Rusia sedang mempertimbangkan untuk membuat proposal agar OPEC+ meningkatkan produksi dan delegasi mengatakan kenaikan sedang dibahas secara informal
Minyak menuju kenaikan mingguan kelima, kenaikan beruntun terpanjang sejak Desember, karena stok menyusut dan pasar mengetat menjelang pertemuan OPEC+ yang akan mempertimbangkan untuk memompa lebih banyak minyak mentah.
Kontrak berjangka bulan depan di New York naik lebih dari 2% minggu ini dan patokan global Brent berada pada level tertinggi sejak Oktober 2018.
Aliansi, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, akan bertemu pada 1 Juli dan kelompok tersebut diperkirakan secara luas untuk menghidupkan kembali lebih banyak output pada bulan Agustus, menurut survei Bloomberg.
Rebound konsumsi bahan bakar di wilayah utama termasuk AS dan Eropa dengan cepat menguras stok, dengan beberapa menandai kemungkinan minyak mentah acuan Brent mencapai $100 per barel lagi.
Prospek lonjakan minyak Iran yang akan segera terjadi juga berkurang karena pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir berlarut-larut.
Rusia sedang mempertimbangkan untuk membuat proposal bahwa OPEC+ meningkatkan produksi dan delegasi mengatakan kenaikan sedang dibahas secara informal.
Perkiraan kenaikan rata-rata oleh para analis adalah sekitar 550.000 barel per hari - hampir seperempat dari defisit pasokan global yang diantisipasi aliansi selama Agustus.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
