- Minyak mentah menguat setelah otoritas Kesehatan Cina melonggarkan pembatasan COVID.
- Menteri energi Arab Saudi mengatakan OPEC+ akan tetap berhati-hati mengenai produksi.
Harga minyak melonjak lebih dari 3% di hari Jumat (11/11/2022) setelah otoritas kesehatan Cina melonggarkan pembatasan terkait COVID di negara tersebut. Hal tersebut memunculkan harapan bahwa aktivitas ekonomi negara tersebut akan membaik dan permintaan minyak mentah dari importir minyak terbesar di dunia itu akan meningkat.
Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) menguat 2,9% ke area $90.07 per barrel di hari Jumat.
Pelonggaran yang dimaksud termasuk memperendek waktu karantina sebanyak dua hari untuk mereka yang pernah kontak erat dengan penderita COVID dan pelancong. Selain itu juga otorits Cina menghapus denda bagi maskapai penerbangan yang kedapatan membawa penumpang yang terinfeksi.
“Langkah-langkah kecil pertama pelonggaran aturan yang diumumkan pemerintah Cina ini memungkinkan penguatan harga minyak,” kata Commerzbank.
Kenaikan harga juga dipengaruhi oleh melambatnya data inflasi Amerika Serikat (AS) sehingga memunculkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat juga laju kenaikan suku bunganya. Spekaluasi itu menekan USD sehingga minyak menjadi lebih murah bagi pelaku pasar yang tidak memegang USD.
Sementara itu Menteri energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengatakan bahwa OPEC+ akan tetap berhati-hati soal produksi minyak, menekankan bahwa para anggota OPEC+ melihat “ketidakpastian” perekonomian global menjelang rapat organisasi tersebut di bulan Desember mendatang.
OPEC+ yang di dalamnya termasuk Rusia, bulan lalu sepakat untuk memangkas produksi dan mereka akan menetapkan kebijakan tersebut pada rapat tanggal 4 Desember mendatang.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
