- Harga emas turun lebih dari 1% pada hari Senin karena reli risk-on dalam ekuitas menekan emas
- Pelaku pasar mengabaikan kekhawatiran seputar dampak varian virus corona Omicron
- Imbal hasil yang naik, dolar yang lebih kuat, dan meningkatnya sentimen risiko meningkatkan ekuitas, memberi tekanan pada pasar emas
Harga emas turun lebih dari 1% pada hari Senin karena reli risk-on dalam ekuitas menekan emas, dengan pelaku pasar mengabaikan kekhawatiran seputar dampak varian virus corona Omicron.
Spot gold turun 1,5% menjadi $1,800,68 per ounce, bersiap untuk penurunan persentase satu hari terbesar dalam lebih dari sebulan. Emas berjangka AS turun 1,6% pada $1,800,10.
Hasil yang meningkat, dolar yang lebih kuat, dan sentimen risiko yang meningkat mendorong ekuitas, memberi tekanan pada pasar emas, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
S&P 500 berjangka mendekati level rekor karena pasar ekuitas tampaknya akan memperpanjang pemulihan dari guncangan pandemi ke tahun baru.
Benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik ke puncak enam minggu, menekan daya tarik emas.
Meskipun kasus virus corona melonjak, jumlah kematian dan rawat inap dari varian Omicron relatif rendah, membuat banyak pemerintah berhenti memberlakukan penguncian.
Haberkorn mengatakan pelaku pasar memperkirakan gelombang virus corona baru bersifat sementara.
US Dolar naik terhadap mata uang utama, membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri, mengikuti imbal hasil obligasi pemerintah karena pelaku pasar mengantisipasi Federal Reserve AS akan tetap berada di jalur kenaikan suku bunga pada tahun 2022.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
