- Harga emas melemah dalam pergerakan fluktuatif di awal sesi Asia.
- USD kembali mencetak level tertinggi multi-tahun.
- Kekhawatiran pelambatan ekonomi dan resesi mengimbangi penguatan USD sehingga emas bergerak fluktuatif.
Harga emas melemah di sesi Asia ke level terendah sejak September 2021, melanjutkan pelemahan kemarin saat ditutup di $1733.32 per troy ounce. Di awal sesi Asia hari ini (Selasa, 12/7/2022) harga emas sempat jatuh ke area $1723.12 per troy oune dalam pergerakan yang fluktuatif. Penguatan USD yang kembali mencetak level tertinggi multi-tahun dibayangi oleh kekhawatiran resesi, terlebih kasus CoViD di Cina menghantui pemulihan ekonomi negara tersebut.
Inflasi di Amerika Serika (AS) yang tercatat sebagai inflasi tertinggi sepanjang masa dan pernyataan dari beberapa pejabat Federal Reserve (Fed) menyiratkan bahwa ada kekhawatiran akan pelambatan ekonomi, yang kemudian menyebabkan pasar berada dalam mode risk-off. Tetapi data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat lalu mampu menahan penguatan emas.
Data US NFP bulan Juni diumumkan bertambah sebesar 372 ribu, melebihi perkiraan 268 ribu, sementara tingkat pengangguran bertahan di 3,6%.
Tetapi berita terkini dari Shanghai yang memperlihatkan pertambahan kasus infeksi coronavirus varian Omicron sub-varian BA-5, membuat pasar khawatir perekonomian negara tersebut tidak akan segera pulih. Hal tersebut membuat emas bergerak fluktuatif.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
