Euro mencapai level tertinggi 11-minggu pada hari Selasa karena dolar melemah, dengan investor mempertahankan harapan mereka untuk pemulihan ekonomi global.
Optimisme tetap bertahan di dalam pasar meskipun ada kekhawatiran yang meningkat atas ketegangan AS dan China dan protes massal di seluruh Amerika Serikat atas kematian seorang pria kulit hitam dalam tahanan polisi.
Pedagang tetap berharap bahwa bank sentral akan terus membeli obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya untuk melindungi ekonomi mereka dari pandemi coronavirus.
Bank Sentral Eropa, misalnya, diperkirakan akan meningkatkan Program Pembelian Darurat Pandemik senilai 750 miliar euro, atau PEPP, pada hari Kamis, mungkin sekitar 500 miliar euro.
Bank of Japan, ECB dan Federal Reserve telah meningkatkan neraca masing-masing sebesar 10%, 20% dan 70% sejak awal tahun ini, kata Kit Juckes, ahli strategi makro di Societe Generale.
Euro terakhir dikisaran $ 1,1178, naik 0,4% pada hari itu, setelah reli ke $ 1,1185, tertinggi sejak 17 Maret.
Dolar AS jatuh ke level terendah tiga bulan di 1,3503 terhadap dolar Kanada dan terakhir diperdagangkan turun 0,4%. Itu juga jatuh terhadap dolar Australia, yang naik menjadi $ 0,6852, tertinggi sejak 24 Januari
Safe-haven yen Jepang turun 0,1% dibandingkan dolar menjadi 109,71.
"Tampaknya investor terus menempatkan taruhan pada prospek pemulihan ekonomi global karena pemerintah di seluruh dunia terus mengurangi langkah-langkah penguncian mereka," kata Pissouros.
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama jatuh ke terlemah sejak pertengahan Maret, di 97,44, sebelum menetap di wilayah netral di 97,82
Mau trading tapi masih ragu karena loss melulu?
Pake jurus combo trading Demo + Signal gratis 14 hari. Terbukti, pakai signal setahun hasilnya 1809.4 pips! Sebelum percaya, uji dulu signalnya di akun demo.
