- Emas kembali tertekan setelah data penjualan eceran AS membaik.
- Rencana kenaikan suku bunga agresif oleh AS menambah tekanan untuk harga emas.
Harga emas kembali tertekan kemarin (Selasa, 17/5/2022) setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan data penjualan eceran mereka membaik, serta adanya ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga agresif memberikan tenaga bagi US Dollar.
Harga spot emas terpantau melemah 0,2% ke area $1811.08 per troy ounce pada pukul 09.09 WIB.
Data penjualan eceran AS naik signifikan di bulan April, menandakan bahwa permintaan pasar cukup kuat meskipun inflasi tinggi. Hal tersebut sedikit banyak mengikis ketakutan bahwa ekonomi negara tersebut akan menghadapi resesi.
“Harga emas terlihat tertekan setelah data tersebut diumumkan,” kata Ryan McKay, analis komoditas di TD Securities. “Sentimen untuk logam mulia mulai bearish dan itu bisa jadi kabar buruk untuk harga emas, apalagi Federal Reserve terus menyuarakan pernyataan hawkish,” lanjutnya.
Emas masih dianggap sebagai aset yang paling tepat untuk menghadapi inflasi, tetapi kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve (Fed) juga menawarkan imbal hasil yang menarik bagi mereka yang menyimpan dolar.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
