Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

KELAS DASAR

Moving Average Convergence Divergence

Sejarah Moving Average Convergence Divergence

Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Pada akhir tahun 1970-an, seorang dokter di Amerika Serikat bernama Prof. Gerald Appel mengembangkan sebuah indikator teknikal yang bernama Moving Average Convergence Divergence (MACD) di mana indikator ini menjadi senjata ampuh di gudang senjata para trader.

Indikator ini digunakan untuk mengonfirmasi kekuatan dan arah trend, serta untuk menentukan titik pembalikan (reversal). Selain itu, MACD juga bisa memberikan informasi apakah tren yang berlangsung cukup kuat atau tidak.

Karena indikator MACD ini cukup mudah untuk diinterpretasi dan dikonfirmasi, sehingga indikator ini bisa cocok digunakan oleh siapapun, baik itu pemula maupun berpengalaman.

Itulah sebabnya, banyak trader yang menganggap MACD sebagai indikator teknis yang paling efisien dan dapat diandalkan.

Memahami Cara Kerjanya MACD

Fungsi dan Cara Kerja MACD

Selain untuk memberikan informasi tentang trend yang sedang terjadi, secara  umum Moving Average Convergence Divergence Divergence (MACD) dapat digunakan untuk:

  • Mengukur momentum pasar, apakah kondisinya telah overbought atau oversold.
  • Melihat apakah sedang terjadi divergensi bullish atau bearish.

Fungsi ini cukup populer karena hasilnya bisa akurat apabila sinyalnya terjadi bersamaan dengan momentum pasar yang overbought atau oversold.

Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD menjadi indikator untuk mendeteksi overbought dan oversold dengan melihat hubungan antara Moving Average jangka panjang dan pendek.

MACD standar yang merupakan bawaan dari platform Metatrader memiliki komponen-komponen sebagai berikut:

  1. MACD Signal Line - biasanya ditampilkan sebagai garis merah putus-putus.
  2. MACD Histogram - berupa garis-garis vertikal
  3. MACD Zero Line

Bagaimana cara kerja dari komponen ini?

Histogram merupakan indikator yang memperkirakan cukup kuat atau tidaknya trend tersebut. Jika histogram semakin panjang, itu artinya momentum bertambah besar (trend turun bertambah kuat). Namun jika histogram semakin pendek, maka ada indikasi bahwa momentumnya semakin berkurang. Hal ini biasanya akan diikuti oleh koreksi.

Selain Histogram, MACD juga bisa dimanfaatkan untuk mencari entry signal.

Caranya cukup mudah.
Anda bisa memperhatikan histogram dan MACD signal line.

Ketika MACD signal line "melepaskan diri" dari histogram, itulah yang menjadi sinyalnya.

Sinyal buy terjadi ketika MACD signal line lepas dari histogram di bawah zero line, sedangkan sinyal sell terjadi ketika MACD signal line lepas dari histogram diatas zero line.

Cara Kerja Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Meskipun memiliki keuntungan, Indikator MACD tetap memiliki kelemahan. Pengaturan standar dari MACD seringkali memunculkan fake signal.

Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati menggunakan indikator ini saat trading, dan gunakan pada time-frame yang agak panjang seperti grafik 4 jam-an atau grafik harian.

Jenis Divergence Dengan MACD

Menemukan Divergence Dengan MACD

Divergence merupakan sebuah kondisi di mana harga bergerak naik, namun garis atau histogram MACD semakin turun. Sinyal Divergence dari indikator MACD bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan open posisi ideal.

Ada dua jenis Divergence yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk entry yaitu:

  1. Bullish Divergence untuk Entry posisi Buy, dan
  2. Bearish Divergence untuk Entry posisi Sell.

Lalu, bagaimana cara menggunakan indikator MACD saat bullish atau bearish divergence?

Bullish Divergence

Bullish divergence terjadi ketika lembah grafik makin rendah namun lembah histogram makin tinggi. Pada saat tersebut histogram berada di bawah zero level. Konfirmasi dari bullish divergence adalah ketika histogram naik ke atas zero level seperti contoh di bawah ini.

Bullish Divergence MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Bearish Divergence

Bearish divergence terjadi ketika puncak grafik makin tinggi namun puncak histogram makin rendah. Pada saat tersebut histogram berada di atas zero level. Konfirmasi dari bearish divergence adalah ketika histogram turun ke bawah zero level seperti contoh di bawah ini.

Bearish Divergence MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Penting untuk Anda memiliki pengetahuan mengenai Divergence agar tidak salah dalam melakukan entry. Kurangnya pemahaman terhadap Divergence dapat membuat anda terjebak pada situasi yang sulit, terutama saat ingin melakukan buy/sell.

Jika dapat memanfaatkan indikator ini dengan benar, maka Anda bisa menemukan dan menghasilkan potensi profit secara maksimal.

Kesimpulan

MACD adalah indikator teknikal yang sangat bisa diandalkan. Indikator ini dapat memproduksi berbagai sinyal dan dapat mengidentifikasi fundamen yang kuat dari sistem trading.

Meskipun memiliki kelemahan di mana MACD seringkali memunculkan fake signal, namun Anda tidak perlu khawatir. Untuk menyaring sinyal palsu, gunakan MACD dalam kombinasi dengan indikator analisis teknikal lainnya.

 

Download QuickPro