Kamu nanya, kapan momen terbaik untuk melakukan trading forex dan profit sebanyak-banyaknya? Kamu nanyeeaa?
Sejujurnya, tidak ada yang benar-benar tahu. Karena momen terbaik itu berbeda untuk setiap trader – termasuk teknik trading forex untuk pemula, profil risiko yang berbeda toleransinya, dan incaran valas yang termasuk bagian circle of competence dari trader tersebut. Segelintir faktor untuk memberikan entry dan exit points yang sekiranya menjadi dasar yang mendekati momen terbaik trading forex, ini hanya bisa dicapai dengan riset dan analisa yang komprehensif tentunya.
Sehingga, momen terbaik untuk trading forex adalah saat kamu sadar bahwa "Momen Terbaik" hanyalah clickbait dan mulai serius mendalami cara kerja trading forex yang benar dan terbukti efektif. Sebab pasar itu dinamis dan volatis, sehingga tidak ada trader yang 100% benar-benar tahu kapan waktu paling perfect untuk masuk ke pasar dan melakukan transaksi beli valas, jual sesaat sebelum nilai valasnya terkoreksi, dan meraup profit sebesar-besarnya. Belum lagi, ada berbagai faktor yang bisa mendongkrak nilai kurs valas negara, sebut saja salah satunya adalah isu Resesi 2023 yang lagi heboh dibicarakan di lini masa.
Tapi tenang, seperti kata pepatah di bawah ini:
Banyak jalan menuju Roma.
Untuk bisa menemukan momen terbaik, dengan menggunakan entry dan exit point yang bisa ditemukan dengan menguasai penggunaan berbagai indikator tren dalam forex.
Indikator Forex
Dikenal layaknya sebuah alat untuk membantu trader dalam memahami indikator tren dan memang dibuat dengan tujuan memprediksi price movement kedepan. Indikator ini menggunakan formula matematik berdasarkan historis kenaikan harga dan volume transaksi forex, yang bisa kamu temukan dalam presentasi visual dari grafik harian atau mingguan yang sudah disediakan oleh broker andalanmu.
Fungsi analisis teknis dengan indikator forex saling melengkapi, namun perlu diperhatikan ada efek sampingnya yang kadang tidak disadari trader, yakni "Analysis Paralysis". Dalam kata lain, kecenderungan menganalisis setiap langkah trading dengan indikator forex – sekalipun itu tidak dibutuhkan atau tidak cocok. Efeknya adalah hal ini akan mempengaruhi kemampuan kamu untuk objektif dalam menganalisis nilai kurs di pasar forex. Untuk itu, kamu perlu mengenal kategori indikator tren yang biasa digunakan dalam trading forex.
Leading Indicators
Fungsi dari indikator ini seperti peringatan pertama kepada trader saat harga akan naik dalam waktu dekat. Tak hanya itu, indikator ini bisa menentukan arah pergerakan harga sebelum tren forex yang baru mulai.
Rasanya janggal, bukan? kalau memang bisa seperti itu, semua orang yang berkecimpung dalam trading forex sudah kaya raya secara instan. Bagaimana tidak, tinggal pasang indikator ini dan menunggu sinyal peringatan nyala, maka kita tinggal pasang transaksi dan bertahap mengambil profit.
Tapi nyatanya tidak begitu, indikator ini terkenal sering memberikan false signal atau sinyal palsu. Dimana artinya, mayoritas waktu kamu akan mendapat sinyal yang arahnya belum tentu akurat.
Lagging Indicators
Sesuai dari arti lagging yang diterjemahkan sebagai menunda, dimana harga pasar tertunda sejenak. Efek dari "lag" atau "delay" ini sangat berguna untuk mengukur tren market.
Namun kekurangannya adalah indikator ini hanya memberikan sinyal tentang tren SETELAH tren dimulai. Jadi trader akan otomatis telat untuk mengambil kesempatan beli di nilai kurs yang jauh lebih murah. Efeknya, margin profit yang tersedia untukmu semakin berkurang.
Confirming Indicators
Indikator kategori terakhir ini fungsinya juga to-the-point, dimana sangat berguna untuk digunakan dalam validasi analisis harga. Sederhananya, konfirmasi terkait Price Action sudah benar atau tidak. Salah satu indikator konfirmasi yang populer adalah On Balance Volume - OBV.
Cara menggunakan OBV juga tergolong cukup mudah, yakni dengan memperhatikan kenaikan dan penurunan dari volume transaksi yang didapatkan dari tren buyer dan seller dari trading forex, sebanding dengan uptrend atau downtrend.
4 Jenis Indikator Tren dalam Forex
Rasanya kurang nampol jika hanya mengenal kategori indikator tren dalam forex, tapi tidak mendapat panduan penggunaan indikator tren secara prakteknya, bukan?
Untuk itu, setelah memahami peran masing-masing kategori indikator, maka kamu bisa mencoba indicator tools di bawah yang dijelaskan secara bertahap untuk mengenal cara kerja indikator dalam mendukung setiap analisa forex.
Indicator No.1: Trend-Following Tool
Sesuai namanya, indikator ini menggunakan pendekatan mengikuti perubahan tren forex Indonesia dan berusaha mendapatkan profit dari mengikuti gerakan trennya. Adapun berbagai trader yang menggunakan sistem indikator ini untuk mengontrak long position dan short position.
Salah satu alat paling sederhana yang bisa diaplikasi dan diikuti adalah Simple Moving Average atau dikenal dengan SMA. Pada dasarnya, SMA adalah formula untuk menghitung rata-rata nilai sebuah harga, biasanya berasal dari harga closing prices, untuk periode tertentu.
Sebagai contohnya, mari kita analisis grafik berikut.
Terlihat bahwa grafik tersebut mengambil periode 50 hari / 200 hari sebagai titik acuan periode pergerakan tren forex dengan metode grafik SMA. Secara teori, indikator forex yang menguntungkan trader adalah saat ketika grafik 50 hari di atas grafik 200 hari, dan sebaliknya. Secara gambaran besar, hal ini merupakan kombinasi yang bagus untuk mengidentifikasi tren utama di pasar, yang kemungkinan terjadi. Tapi, metode SMA dengan kombinasi apapun, akan ada momen terjadi Whipsaws, dimana harga indikator titik jenuh forex tercapai dan seketika juga nilai kurs bisa terkoreksi drastis.
Adapun grafik berikut menggunakan periode 10 hari/ 30 hari sebagai tolak ukurnya. Kelebihan dari kombinasi ini adalah indikatornya akan lebih cepat merespon perubahan tren harga/nilai kur. Kekurangannya adalah kombinasi ini akan lebih rentan terkena whipsaws daripada kombinasi 50 hari/ 200 hari.
Dari kedua contoh ilustrasi grafik dan kombinasi di atas, manfaatkan kombinasi yang dirasa paling menguntungkan dengan time frames yang kamu tentukan untuk trading forex. Dalam arti lain, tren following ini menggunakan indikator yang merekomendasikan trader untuk trade long atau trade short. Sifatnya rekomendasi yang mendekati tren forex yang berjalan, tapi bukan berarti waktu terbaik untuk entry dan exit.
Indicator No.2: Trend-Confirmation Tool
Berbeda halnya dengan indikator trend-following yang memberikan gambaran kapan tren utama untuk kurs yang kita incar naik/turun. Fungsi indikator kedua ini lebih berperan sebagai audit untuk indikator pertama, guna mengukur seberapa akuran tren yang ditunjukkan olehnya, agar menghindari terjadi whipsaws alias koreksi nilai kurs yang signifikan dan mendadak di trigger oleh karena time-frame yang dipakai terlalu pendek.
Adapun trend-confirmation ini cara kerjanya sangat sederhana, yakni dia menampilkan sinyal jual dan beli yang bisa dicocokan dengan trend-following tool. Jika saat dicocokan ternyata keduanya menunjukkan Bullish, maka trader akan lebih percaya diri untuk mengambil langkah long trade untuk pasangan valas yang diincar. Namun jika sebaliknya terkonfirmasi Bearish, maka trader bisa langsung fokus mencari kesempatan menjualnya lebih dini, sebelum nilainya makin terkoreksi.
Salah satu alat yang populer digunakan dan dikenal paling berguna sebagai indikator konfirmasi tren forex adalah Moving Average Convergence Divergence atau singkatnya MACD. Cara kerja MACD pun berhubungan erat dengan kedua grafik dan kombinasi indikator tren. Gambaran cara analisanya sebagai berikut:
- Pertama-tama, indikatornya akan mengukur perbedaan dari kedua garis yang dianalisa yakni 2 grafik moving average dengan periode 50 hari / 200 hari.
- Ketika ketemu perbedaan, maka dibuat sebuah moving average baru.. Jika moving average yang baru berada di atas moving average yang lama, maka ilustrasi histogram yang berada di bawah gambar adalah positif, dan uptrend berhasil dikonfirmasi sesuai. Sebaliknya, ketika moving average berada di bawah, maka histogram menjadi negatif dan downtrend terkonfirmasi.
Indicator No. 3: Overbought/Oversold Tool
Selanjutnya proses indikator ketiga memberikan gambaran akan keputusan untuk buy into strength atau buy into weakness.
Kamu juga bisa trading forex secepatnya, seketika indikator kedua sebelumnya sudah terkonfirmasi uptrend/downtrend. Opsi lain, kamu menunggu untuk pullback untuk menurunkan resiko sebelum entry ke forex, untuk ini trader butuh indikator overbought/oversold.
Banyak tiped indikator yang cocok dengan ini, salah satunya yang paling berguna three-day relative strength index, atau 3-hari RSI singkatnya. Cara menggunakan indikator ini adalah dengan memperhitungkan akumulasi up days dan down days dalam periode tertentu, yang biasanya dikenal dengan Price Action. Jika PA ini mengarah ke upside, maka indikator akan mendekati angka 100, dan sebaliknya jika PA ke downside, maka indikator mendekati angka 0. Sedangkan nilai 50 yang terbaca dikategorikan netral.
Cara menggunakan RSI adalah ketika trader rencana ambil long position jika MA 50-hari di atas MMA 200-hari dan three-day RSI jatuh ke level menyentuh misal angka 20, ini akan mentrigger indikator untuk posisi oversold.
Di sisi lain, trader juga bisa mempertimbangkan untuk mengambil short position jika MA 50-hari di bawah MA 200-hari dan three-day RSI meningkat sampai menyentuh nilai sekitar angka 80, yang berarti indikasi posisi overbought.
Intinya, kembali ke keputusan dan strategi trader. Setiap trader memiliki preferensi untuk menggunakan tingkatan trigger yang berbeda, sesuai keputusan long/short position.
Indicator No.4: Profit-Taking Tool
Indikator terakhir ini adalah yang ditunggu-tunggu, karena di tahap ini trader akan dibantu menentukan KAPAN mengambil profit dari trading forex yang dilakukan. Berbagai strategi bisa menjadi opsi yang cocok dengan trader, misal three-day RSI bisa digunakan jika sebelumnya mengambil long position. Trader bisa mengambil sebagian profit ketika angka RSI meningkat sampai ke angka level 80. Sebaliknya jika short position, di angka 20 bisa diambil sebagian profit juga.
Bollinger Bands
Pertimbangkan juga indikator popular berikut yang sering dipakai, yakni alat profit-taking yang dikenal dengan Bollinger Bands. Alat ini mengambil standard deviation dari data harga uang berjalan di satu periode dan menambah/menguranginya dari rata-rata harga penutupan di periode tersebut, untuk menciptakan trading bands. Bollinger Bands ini kelak sering digunakan untuk menerka "Momen Terbaik" untuk bertransaksi forex, dan ini lebih berguna sebagai alat meraup keuntungan.
Contohnya grafik dibawah yang menggunakan valas euro/yen dengan indikator 20-hari Bollinger Bands diatas data harga per hari. Trader yang hold long position bisa ambil untung saat harga menyentuh band teratas, dan yang hold short position bisa ambil untung saat harga turun menyentuh band terbawah. Jadi bisa kebayang, indikator ini membuat karet yang berfungsi memberikan sinyal agar kamu sebagai trader pemula sekalipun, bisa memahami kapan entry dan exit.
Trailing Stop
Terakhir, alat ini sama halnya fungsi mengambil untung seperti BB di atas. Trailing stop menggunakan metode untuk membantu trader menutup kerugian dari akumulasi profit yang sebenarnya bisa didapatkan secara keseluruhan. Kurang lebih fungsinya sama dengan stop loss order yang dimodifikasi agar profit kamu terjaga di angka ideal.
BONUS: Forex Breakout Strategy Indicators
Tentunya dari segelintir indikator yang sudah diberikan dan panduan yang bisa membantu kamu memulai analisis harga penutupan. Kita perlu strategi ketika trading mengalami breakout, kondisi dimana grafik menembus level support atau resistance yang sudah ada.
Seringnya frekuensi tinggi dari grafik berpotensi juga memberikan sinyal palsu akan breakout, sehingga dibutuhkan indikator untuk konfirmasi dan membedakan breakout asli dan palsu. Biasanya strategi ini menitikberatkan fokus dalam mengukur volume dari aktivitas beli dan jual forex. Indikator yang berbasis volume adalah Volume Weighted Moving Average atau VWMA.
FAQ dan Akhir Kata dari Indikator Tren Forex
Q: Apa indikator tren dalam forex yang terbaik?
A: Tidak ada indikator tren yang terbaik dalam forex, karena setiap indikator didesain khusus untuk masing-masing peran, seperti halnya indikator RSI untuk mengukur momentum, sedangkan moving average untuk memperhalus grafik dan menemukan gerak tren.
Q: Bagaimana dengan indikator tren forex yang paling akurat?
A: Kalau pembahasannya mengarah ke akurasi, tidak ada yang bisa mengalahkan Fibonacci Retracement. Ketika sebuah harga valas mencapai level Fibonacci, potensi pasar untuk mencapai level yang sama sangatlah tinggi. Tingkat akurasinya adalah 61.8% atau yang sering dikenal dengan golden ratio dimana sering terjadi key reversal.
Q: Seberapa bisa diandalkan indikator tren dalam forex?
A: Bisa diandalkan atau tidak tergantung jam terbang dari trader. Di tangan trader pemula, indikator tren seakan susah dipahami dan kurang diandalkan. Namun di tangan trader berpengalaman, indikator tren akan menjadi alat untuk analisis teknis yang sangat diandalkan. Sehingga, pentingnya bisa membaca dan menerka sinyal setiap indikator tren dalam forex menentukan seberapa dekat trader bisa eksekusi metode trading forex.
Q: Lantas, apa indikator tren dalam forex yang bisa trader gunakan?
A: Jika kamu suka trend trading, gunaka 200-hari moving average. Jika kamu adalah seorang trader yang demen counter-trend, maka kamu bisa gunakan stochastic indicator. Kalau kamu adalah scalper, gunakan technical indicator dengan periode tercepat. Kalau kamu trader breakout, gunakan MACD indicator.
Akhir Kata, Konklusi
Terlepas dari sederhana sampai ke tingkat yang cukup sulit dipahami oleh trader pemula, mengenal jenis indikator tren dalam forex dapat membantu kamu menganalisa tren harga kurs yang kamu incar margin profitnya.
Pastikan kamu membaca dan menelaah ulang setiap indicator di atas, guna menemukan kategori indikator yang cocok dengan gaya dan metode trading forex kamu, agar ketika indikator titik jenuh forex muncul, kamu bisa mengambil profit secara bertahap.
Penting juga untuk ingat bahwa indikator hanya membantu dalam memprediksi pergerakan harga valas kedepan, sehingga yang namanya false alert akan menjadi sebuah hal yang sering ditemukan. Namun berjalannya waktu, trader akan menemukan pattern dan mesti paham dan menyadari bahwa harga penutupan yang korelasi dengan semua pergerakan grafik di depanmu.
Mengenal jenis indikator tren dalam forex memberi kita kesempatan untuk menentukan arah gerak pasar secara umumnya, Di waktu bersamaan, beberapa tren forex indikator bisa digunakan untuk konfirmasi ketahanan tren.