Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

BUKA BERBAGAI PELUANG MENGGUNAKAN INDIKATOR FOREX

24 July 2021 in Blog - Forex - by Adi Nugroho

Indikator Sebagai Pengukur Kesuksesan

FOREXimf.com - Pada dasarnya, indikator dalam forex adalah perhitungan yang digunakan untuk memperkirakan perubahan harga di pasar keuangan. Perhitungan didasarkan pada harga pasar sebelumnya dan volume. Karena perdagangan mata uang terdesentralisasi, hal ini berarti tidak ada pertukaran pada pusat yang akan mencatat semua transaksi yang mengakitbatkan data volume tidak yang akurat. Di sini lah trader bisa melakukan prediksi mengenai kondisi yang akan terjadi selanjutnya pada pasar untuk menentukan waktu tepat untuk membeli atau menjual.

Mengapa harga sebelumnya penting?

Mengenali pola grafik harga sebelumnya adalah salah satu cara umum untuk menemukan peluang trading. Hal ini adalah asal mula mengapa indikator terus diteliti, mulai dari melikat pola harga, dan perilaku tertentu yang mungkin terulang. Harga-harga sebelumnya dijadikan sebagai data dan diolah sedemikian rupa. Ada banyak indikator yang dapat digunakan, jika dimanfaatkan dengan baik, dapat membantu mengidentifikasi perubahan tren, menunjukkan overbought/oversold, dan menunjukkan sinyal trading.

Sample Banner

FOREX TRADING ONLINE
PELUANG PROFIT DI PASAR UANG TERBESAR DUNIA

Dapatkan Layanan Terbaik, Tools & Market Insight untuk trading lebih baik.

4 Tipe Indikator

1. Indikator Tren.

 Seperti namanya, indikator ini menunjukkan tren. Beberapa orang hanya melihat apa yang ingin mereka lihat karena banyak yang tidak dapat memproses cara kerja tren. Indikator ini berfungsi sebagai filter yang menggarisbawahi sinyal yang berfungsi untuk memprediksi harga. 

2. Indikator Volatilitas.

Indikator ini menunjukkan seberapa drastis harga yang berubah dalam waktu singkat. Memantau harga closing dengan dengan menentukan seberapa besar persebaran di sekitar harga rata-rata adalah salah satu cara menghitung volatilitas. Volatilitas tinggi berarti ada pergerakan besar dalam harga pada kedua arah, sedangkan volatilitas rendah menandakan pergerakan lebih kecil dan perilaku yang lebih mudah diprediksi.

3. Indikator Momentum.

Momentum menunjukkan kekuatan tren terkini. Anda mungkin familiar dengan pasangan mata uang, namun, bagaimana jika trennya melemah atau meningkat? Tentunya tidak ada yang tahu pasti. Indikator momentum memantau laju perubahan harga. Momentum menandakan apakah tren sedang bagus atau tidak. Momentum adalah indikator utama untuk menciptakan peluang.

4. Indikator Volume.

Volume adalah jumlah saham yang berpindah tangan selama periode tertentu di pasar. Indikator volume menunjukkan antusiasme terhadap pasangan mata uang. Melihat pola sudah cukup untuk mengetahui kekuatan di balik tren dan tingkat harga. Volume akan naik jika tren dianggap cukup berpengaruh. Maka dari itu, perhitungan trader harus berbasis volume sebagai indikator forex.

TradingHack-Video-Strategi-Forex

Indikator Forex Populer

1. Simple Moving Average (SMA)

Adalah rata-rata nilai closing yang dihitung secara terus-menerus selama waktu tertentu. Dari kata “moving” atau bergerak, menunjukkan pergerakan yang mengubah harga. Rata-rata pergerakan harga closing adalah 20 hari. Tujuan dari SMA adalah untuk melancarkan perubahan harga untuk mengidentifikasi tren lebih baik. Semakin lama jangka waktu SMA, semakin besar smoothing dam semakin lamat reaksi perubahan di pasar. SMA adalah salah satu indikator terbaik untuk analisa pasar forex untuk mengonfirmasi tren. Nilai umum untuk SMA yang lebih pendek dapat berada pada 10, 15, atau 20 dan untuk SMA yang lebih panjang adalah 50, 100, atau 200.

2. Moving Average Strategy (MA).

Indikator ini adalah bentuk strategi sederhana yang menggunakan kombinasi dua rata-rata yang bergerah setiap kali rata-rata bergerak secara bersilang. Fungsi dari indikator ini adalah menunjukkan potensial dan level resistensi, mengidentifikasi pergantian tren. Namun kekurangannya yaitu pergerakan yang cenderung lambat jika melihat harga dalam grafik harga yang disebabkan oleh indikator MA adalah berdasarkan harga pada waktu sebelumnya.

3. Relative Strength Index (RSI).

RSI adalah indikator momentum utama yang mengukur kekuatan atau kelemahan pasangan mata uang saat ini dan sebelumnya. Dengan menggunakan RSI sebagai indikator, trader dapat menemukan pasangan mata uang overbought dan oversold  dengan mudah. RSI mengidentifikasi titik balik sebelum terjadi yang memperlihatkan Anda garis tren yang melewati grafik sedikit lebih awal.

4. Bollinger Band

adalah salah satu indikator volatilitas. Indikator ini ditemukan oleh analis keuangan John Bollinger 30 tahun yang lalu dan masih menjadi salah satu indikator perdagangan paling populer untuk Forex. Bollinger Band menggunakan dua parameter yaitu jumlah hari untuk rata-rata pergerakan dan jumlah standar deviasi yang diinginkan agar band ditempatkan jauh dari rata-rata pergerakan.

Indikator akan melebar saat volatilitas meningkat dan menyempit saat volatilitas menurun. Sistem mengikuti tren jangka panjang menggunakan Bollinger Band mungkin menggunakan dua standar deviasi dan rata-rata pergerakan 350 hari.

Indikator dapat menjadi kekuatan Anda khususnya bagi pemula. Namun, tidak ada sesuatu yang pasti dalam analisis forex, maka dari itu, trader diharapkan untuk mengenal perhitungan alur pergerakan nilai ini dengan mudah. Sebelum memulai trading, alangkah baiknya untuk memahami analisa market forex untuk mengetahui alur pergerakan dalam trading. Jika trader sudah menguasai indikator-indikator ini, maka, akan dengan mudah menentukan signal dan mencipkan peluang untuk memaksimalkan keuntungan. Untuk para pemula, disarankan untuk menggunakan indikator termudah dengan perhitungan yang cukup mudah.