Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

BURSA SAHAM ASIA MENGUAT PASCA KEBIJAKAN SUKA BUNGA CHINA

24 November 2014 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Berita Forex - Bursa Saham Asia terpantau menguat pada perdagangan pagi ini, dengan indeks regional yang menuju kenaikan terbesarnya bulan ini, setelah secara tidak tak terduga Bank sentral China memotong suku bunganya yang memicu optimisme dalam perekonomian global.

Di Sydney, BHP Billiton Ltd (BHP), perusahaan tambang terbesar dunia yang mendapat sekitar 35 persen pendapatan dari China, melonjak 3.9 persen dan Fortescue Metals Group Ltd naik 8.9 persen, rebound dari kerugian dua minggu terakhir. China Vanke Co, homebuilder terbesar, naik 6.8 persen di Hong Kong. China Railway Construction Corp naik 1.7 persen setelah memenangkan $ 1.98 milyar senilai kontrak di Arab Saudi.

MSCI Asia Pasifik kecuali index Jepang naik 1.2 persen menjadi 479.04 pada pukul 09:48 di Hong Kong, menuju kenaikan terbesar sejak 29 Oktober. China menurunkan suku bunga pekan lalu, bergabung dengan Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan dalam mengeluarkan stimulus barunya. Hal ini kontras dengan Federal Reserve, yang telah mengakhiri program pembelian obligasinya seiring dengan ekonomi AS yang menguat. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada 21 November ia akan melakukan apa yang diperlukan untuk memacu inflasi.

People's Bank of China menurunkan suku bunga deposito 1-tahun sebesar 25 basis poin menjadi 2.75%, dan suku bunga pinjaman bertenor 1-tahun di pangkas 40 basis poin menjadi 5.6%. kebijakan tersebut juga turut menaikan harapan bahwa permintaan sektor komoditas akan meningkat di negeri China.

Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1.9 persen, menuju kenaikan terbesar sejak 3 September, sementara Hang Seng China Enterprises Index naik 2.6 persen. Shanghai Composite Index naik 0.7 persen.

Sumber: Bloomberg.com