ANALISA FOREX MINGGUAN: 21-25 SEPTEMBER 2015

21 September 2015 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni
USD mendapatkan tekanan akibat keputusan Federal Reserve (Fed) untuk menunda kenaikan suku bunga. Keputusan itu diambil di tengah kekhawatiran akan perekonomian global, ketidakstabilan pasar dan tingkat inflasi yang masih rendah di Amerika Serikat (AS). Meskipun demikian, Fed masih membuka kemungkinan untuk kenaikan suku bunga di akhir tahun 2015. Di saat yang sama, Federal Open Market Committee (FOMC) merilis proyeksi ekonomi. 13 dari 17 anggota FOMC memperkirakan akan terjadi kenaikan suku bunga di akhir tahun ini. Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan pertemuan yang diadakan bulan Juni lalu, ketika ada 15 anggota FOMC yang berpendapat perlunya kenaikan suku bunga di tahun ini. Di pekan ini kita akan menanti hasil pemilu Yunani, pidato Mario Draghi, data US Durable Goods Orders, Unemployment Claims, GDP dan piradto Janet Yellen. Berikut adalah ulasan data ekonomi penting pekan ini yang berhasil dirangkum oleh tim Market Analyst FOREXimf.com:
  1. Pemilu Legilatif Yunani: Minggu (20/9)
Mantan Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, mengundurkan diri setelah memerintah selama tujuh bulan menyusul protes keras yang dilancarkan justru oleh kelompok garis keras Syriza setelah Tsipras menyetujui persyaratan bailout dengan para kreditur Yunani. Hal ini bertolak belakang dengan janji kampanyenya yang menjanjikan untuk mengakhiri program penghematan. Tsipras mengumumkan pemilu sela dengan harapan ia akan kembali bisa mendapatkan kepercayaan dari para pemilihnya. Kubu garis keras Syriza kemudian membentuk partai sempalan, Popular Unity, yang mendorong Yunani untuk segera keluar dari zona euro, namun hasil jajak pendapat memperlihatkan bahwa partai baru tersebut tidak berhasil masuk ke dalam parlemen. Syriza masih memimpin perolehan suara, disusul oleh partai New Democracy. Sentimen positif akan diperoleh euro jika salah satu di antara kedua partai itu memenangkan pemilu dengan suara mayoritas; jika terjadi sebaliknya, euro akan mendapat sentimen negatif.
  1. Chinese Caixin Flash Manufacturing PMI: Rabu (23/9), 08.45 WIB
Data independen ini sangat penting bagi pasar, terutama setelah Fed menganggap bahwa pelambatan ekonomi China merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Setelah data Agustus yang dirilis di angka 47.3, data pendahuluan September diperkirakan naik tipis menjadi 47.6. Jika memang demikian, maka data tersebut mencerminkan bahwa ekonomi China masih mengalami kontraksi (di bawah 50).
  1. Pidato Mario Draghi: Rabu (23/9), 20.00 WIB
Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, dijadwalkan akan memberikan pernyataan di depan Perlemen Ekonomi dan Komite Moneter Eropa di Brussels. Setelah ECB memangkas proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 dan menyusul sinyal dari Draghi bahwa jika dianggap perlu, quantitative easing (QE) kemungkinan akan kembali diluncurkan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Draghi juga mengakui bahwa tingkat inflasi bisa saja berubah menjadi negatif dalam waktu dekat. Pasar diperkirakan akan volatile merespon pernyataan Draghi nanti.
  1. German Ifo Business Climate: Kamis (24/9), 15.00 WIB
Indeks sentimen bisnis di Jerman membaik di bulan Agustus, menjadi 108.3 dari pembacaan di angka 108 di bulan Juli, menyusul positifnya rilis data sektor manufaktur. Perekonomian Jerman terlihat terus tumbuh di kuartal II-2015 sebesar 0,4%, menyusul ekspansi yang terjadi sebesar 0,3% di kuartal sebelumnya. Para responden merasa semakin yakin akan situasi ekonomi terkini. Meskipun demikian, banyak perusahaan agak pesimis tentang kondisi bisnis di masa datang. Indeks sentimen bisnis diperkirakan akan turun menjadi 107.8 di bulan September.
  1. US Durable Goods Orders: Kamis (24/9), 19.30 WIB
Pemesanan untuk barang pabrikan tahan lama di AS terus meningkat di bulan Juli, naik untuk dua bulan berturut-turut. Pemesanan baru naik sebesar 2% menjadi $241.1 milyar di bulan Juli, menyusul kenaikan sebesar 4,1% di bulan Juni. Data Juli tersebut jauh di atas perkiraan para ekonom yang memperkirakan penurunan 0,4%. Sementara itu, pemesanan untuk barang manufaktur termasuk transportasi mengalami kenaikan 0,6% menjadi $158 milyar di bulan Juli, setelah mengalami penurunan sebesar 0,6% di bulan Juni. Hasil positif ini diperkirakan akan menunjang pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2015. Data durable goods orders bulan ini diperkirakan turun 2%, sementara core orders diperkirakan naik 0,2%.
  1. US Unemployment Claims: Kamis (24/9), 19.30 WIB
Jumlah warga negara AS yang mengisi klaim awal untuk tunjangan pengangguran secara tidak terduga mengalami penurunan di pekan lalu sebesar 11.000 menjadi 264.000. Ini menjadi indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi terus membaik di sektor lapangan pekerjaan. Angka rata-rata empat mingguan turun menjadi 272.500 dari angka 275.250 di pekan sebelumnya. Di pekan ini klaim tunjangan pengangguran diperkirakan mencapai angka 268.000.
  1. Pidato Janet Yellen: Jumat (25/9), 04.00 WIB
Ketua Fed, Janet Yellen, dijadwalkan akan berpidato di University of Massachusets. Ia kemungkinan akan berbicara mengenai keputusan Fed yang mempertahankan suku bunga dan memaparkan rencana baru terkait kenaikan suku bunga yang telah lama dinanti-nanti. Seperti biasa, volatilitas pasar diperkirakan akan meningkat merespon pernyataan Yellen.
  1. US GDP: Jumat (25/9), 19.30 WIB
Perekonomian AS mengalami pertumbuhan sebesar 3,7% di kuartal II-2015. Kenaikan tersebut memberikan sentiment yang sangat positif untuk USD. Di rilis ke-3 (final), data ini kemungkinan akan dikonfirmasi. Tinjauan Teknikal AUD/USD AUDUSD ANALISA FOREX MINGGUAN 21-25 SEPTEMBER 2015 AUD/USD masih bergerak dalam uptrend. Harga terkoreksi masuk ke area di antara MA 20 dan MA 50 di chart H4. Stochastic dan CCI memperlihatkan indikasi jenuh jual di chart yang sama. Harga juga masih berada di area acuan Fibonacci yaitu kisaran 0.71585-0.72043. Dengan demikian bias mingguan untuk AUD/USD adalah BULLISH. Sebagai strategi trading pekan ini, tunggu konfirmasi sinyal bullish di area acuan Fibonacci tersebut di atas. Jika ada (konfirmasi sinyal bullish), barulah Anda bisa membuka posisi buy dengan potensi rebound hingga kisaran 0.72327-0.72786. Sebaliknya berhati-hatilah jika support 0.71585 tembus karena hal tersebut kemungkinan besar akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan berpotensi akan menekan Aussie hingga kisaran 0.71301-0.70842. EUR/USD EURUSD ANALISA FOREX MINGGUAN 21-25 SEPTEMBER 2015 EUR/USD masih bergerak dalam uptrend. Kendati koreksi terjadi cukup dalam namum masih berada di area di antara MA 20 dan MA 50 di chart H4. Stochastic dan CCI memperlihatkan indikasi jenuh jual di chart yang sama. Harga memang sempat turun ke bawah 1.13070 namun masih tertahan oleh MA 50. Selain itu harga kembali rebound dan berada di dekat area acuan Fibonacci yang berada di kisaran 1.13070-1.13651. Dengan demikian bias mingguan untuk EUR/USD cenderung BULLISH. Sebagai strategi trading pekan ini, tunggu konfirmasi sinyal bullish di area acuan Fibonacci tersebut di atas. Jika ada (konfirmasi sinyal bullish) dan diikuti oleh penembusa ke atas 1.13651, barulah Anda bisa membuka posisi buy dengan potensi rebound hingga kisaran 1.14010-1.14591. Sebaliknya berhati-hatilah jika harga tembus ke bawah MA 50 karena hal tersebut kemungkinan besar justru akan akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan berpotensi akan menekan euro hingga kisaran 1.12711-1.12130. GBP/USD GBPUSD ANALISA FOREX MINGGUAN 21-25 SEPTEMBER 2015 GBP/USD masih bergerak dalam uptrend. Stochastic memperlihatkan indikasi jenuh jual di chart yang sama. Harga terkoreksi ke area support Fibonacci di kisaran 1.55318-1.54542. Dengan demikian bias mingguan untuk GBP/USD adalah BULLISH. Sebagai strategi trading pekan ini, tunggu konfirmasi sinyal bullish di area support Fibonacci tersebut di atas. Jika ada (konfirmasi sinyal bullish), barulah Anda bisa membuka posisi buy dengan potensi rebound hingga kisaran 1.55798-1.56574. Sebaliknya berhati-hatilah jika support 1.54542 tembus karena hal tersebut kemungkinan besar akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan berpotensi akan menekan sterling hingga kisaran 1.54062-1.53286. USD/JPY USDJPY ANALISA FOREX MINGGUAN 21-25 SEPTEMBER 2015 USD/JPY kembali bergerak di bawah MA 20 dan MA 50 di chart H4. Stochastic memperlihatkan indikasi jenuh beli di chart yang sama. Harga masih berada di area acuan Fibonacci yaitu kisaran 119.787-120.244. Dengan demikian bias mingguan untuk USD/JPY adalah BEARISH. Sebagai strategi trading pekan ini, tunggu konfirmasi sinyal bearish di area acuan Fibonacci tersebut di atas. Jika ada (konfirmasi sinyal bearish), barulah Anda bisa membuka posisi sell dengan potensi target hingga kisaran 119.504-119.046. Sebaliknya berhati-hatilah jika resistance 120.244 tembus karena hal tersebut kemungkinan besar akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat USD/JPY hingga kisaran 120.527-120.985. USD/CHF USDCHF ANALISA FOREX MINGGUAN 21-25 SEPTEMBER 2015 USD/CHF kembali melakukan pull-back dan masuk ke area di antara MA 20 dan MA 50 di chart H4. Stochastic memperlihatkan indikasi jenuh beli di chart yang sama. Harga terlihat menguji area resistance di kisaran 0.97058. Dengan demikian bias mingguan untuk USD/CHF cenderung BEARISH. Sebagai strategi trading pekan ini, tunggu konfirmasi sinyal bearish di area resistance tersebut di atas. Jika ada (konfirmasi sinyal bearish), barulah Anda bisa membuka posisi sell dengan potensi target hingga kisaran 0.96437. Penembusan ke bawah 0.96437 diperkirakan akan memperbesar momentum bearish dan kemungkinan akan diikuti oleh penguatan Swiss franc lebih jauh dengan potensi hingga kisaran 0.95817. Sebaliknya berhati-hatilah jika resistance 0.97058 tembus karena hal tersebut kemungkinan besar akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat USD/CHF hingga kisaran 0.97613 atau mungkin bahkan 0.98168. NZD/USD NZDUSD ANALISA FOREX MINGGUAN 21-25 SEPTEMBER 2015 NZD/USD mulai bergerak dalam uptrend. Stochastic memperlihatkan indikasi jenuh jual di chart yang sama. Harga terkoreksi ke area support Fibonacci di kisaran 0.63784-0.63310. Di saat yang sama mendekati MA 20 dan MA 50 yang keduanya mulai bergerak naik. Dengan demikian bias mingguan untuk NZD/USD cenderung BULLISH. Sebagai strategi trading pekan ini, tunggu konfirmasi sinyal bullish di area support Fibonacci tersebut di atas. Jika ada (konfirmasi sinyal bullish), barulah Anda bisa membuka posisi buy dengan potensi rebound hingga kisaran 0.64078-0.64552. Sebaliknya berhati-hatilah jika support 0.63310 tembus karena hal tersebut kemungkinan besar akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan berpotensi akan menekan Kiwi hingga kisaran 0.63016-0.62542. GOLD GOLD ANALISA FOREX MINGGUAN 21-25 SEPTEMBER 2015 GOLD mulai bergerak dalam uptrend. MA 20 telah memotong ke atas MA 50 di chart H4 dan harga emas saat ini bergerak di atas kedua MA tersebut. Pada saat analisa ini dibuat, harga emas masih bergerak menguji area resistance yang berada di 1141.50. Dengan demikian bias mingguan untuk emas cenderung BULLISH. Sebagai strategi trading pekan ini, Anda bisa menunggu sampai terlihat ada konfirmasi penembusan ke atas 1141.50 sebelum membuka posisi buy dengan potensi pergerakan bullish lanjutan hingga kisaran 1151.61-1162.91. Ingat bahwa penembusan yang terjadi harus valid dan signifikan. Sebagai strategi alternatfnya Anda bisa menunggu koreksi ke area support Fibonacci yang berada di kisaran 1125.14-1115.04. Jika koreksi terjadi ke area tersebut, Anda bisa mencari konfirmasi sinyal bullish sebelum membuka posisi buy dengan potensi rebound hingga kisaran 1131.39-1141.50. Sebaliknya berhati-hatilah jika support 1115.04 tembus karena hal tersebut kemungkinan besar akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan berpotensi akan menekan harga emas hingga kisaran 1108.79-1098.68.
23 August 2021 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho

Analisa Forex Mingguan : 23 - 27 Agustus 2021

Sentimen pasar secara keseluruhan memburuk terutama minggu lalu, dengan kekhawatiran atas penyebaran varian Delta yang cepat

15 April 2019 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

Analisa Forex Mingguan: 15 – 19 April 2019

Seminggu yang sibuk melihat Brexit tertunda dan ECB dan The Fed tetap berhati-hati. Apa berikutnya?

Minggu mendatang menampilkan PDB Tiongkok, penjualan ritel AS dan banyak data Inggris yang bisa berdampak setelah Brexit ditunda. Disini sorotan untuk minggu depan.

20 June 2022 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho

PELUANG MARKET TERKAIT FUNDAMENTAL EKONOMI di 20 June 2022

Kekhawatiran resesi meningkat karena bank sentral di seluruh dunia meningkatkan perjuangan mereka melawan inflasi yang melonjak