EH, UKRAINA TERNYATA PENTING BAGI TRADER !

28 November 2014 in Blog - by Eko Trijuni

Dalam beberapa pekan terakhir, mata dunia terutama dari sektor finansial seolah-olah tertuju pada negara mungil itu. Krisis politik yang terjadi hingga berujung dimakzulkannya (mantan) presiden Viktor Yanukovych ternyata berdampak terhadap pasar ekonomi global.

Ukraina merupakan salah satu negara kecil di kawasan Eropa Tenggara yang merupakan "sempalan" eks-Uni Soviet. Revolusi Oranye yang terjadi di kurun waktu November 2004-Januari 2005 menyebabkan Rusia benar-benar kehilangan pengaruhnya di Ukraina.

Namun sejak berkuasanya Victor Yanukovych yang pro-Rusia, maka Sang Beruang Merah pun kembali mendapatkan pengaruhnya.

Salah satu bukti bahwa Yanukovych pro-Rusia adalah keputusannya untuk membatalkan kerja sama dengan Uni Eropa dan berpaling pada Rusia yang memberi pinjaman $15 milyar.

Ukraina sebenarnya sejak lama telah menjadi "rebutan" antara Rusia dan Uni Eropa. Belakangan, si super-power Amerika Serikat pun belakangan ikut campur, terutama ketika ketegangan politik dan keamanan meningkat. Bagi Rusia sendiri, Ukraina sangat penting dilihat dari sudut pandang ekonomi.

Jalur pipa suplai minyak dan gas dari Rusia untuk memenuhi permintaan Barat ternyata melalui Ukraina. Jalur ini juga dimanfaatkan oleh Ukraina untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar bagi pabrik-pabrik mereka. Selain itu, investasi Rusia juga cukup banyak di Ukraina.

Mulai dari pengecoran logam, migas, telekomunikasi hingga jasa investasi. Makanya, secara politik dan ekonomi, cukup beralasan mengapa Rusia tidak ingin Ukraina dikuasai oleh pemimpin yang anti-Rusia.

Lengsernya Yanukovych tentu akan mengancam pengaruh Rusia di Ukraina. Itulah (mungkin) sebabnya mengapa Vladimir Putin, presiden Rusia, merasa perlu ikut campur dengan mengirimkan pasukannya ke Crimea, wilayah yang berbatasan langsung dengan Rusia, bahkan sempat menguasai beberapa obyek vital di sana.

Meskipun demikian, Rusia melalui perwakilannya di PBB mengatakan bahwa pengiriman pasukan adalah berdasarkan permintaan pemerintah Ukraina sendiri. Uni Eropa sebenarnya telah berusaha untuk "mengambil hati" Ukraina agar tidak terlalu tergantung pada gas Rusia.

Di antaranya dengan menawarkan bantuan pada Ukraina untuk meningkatkan infrastruktur serta mempercanggih teknologi pengolahan gas agar tidak tergantung pada Rusia.

Seperti diketahui, Eropa sebenarnya lebih bergantung pada Rusia daripada Amerika Serikat. Sebagian besar kebutuhan migas Eropa dipasok Rusia.

Nah, jika konflik Ukraina berdampak ke pasokan minyak, ada kemungkinan akan harga minyak dunia akan naik signifikan. Padahal kita tahu, bahwa isu kenaikan harga minyak tentu akan berdampak ke mana-mana, khususnya manufaktur, terutama tentunya kawasan Uni Eropa.

Dan kita tahu juga, bahwa perekonomian Eropa, khususnya zona euro, sedang kurang sehat dalam beberapa tahun terakhir ini. Selain Eropa, ternyata China juga menganggap Ukraina sebagai "sumber yang aman" untuk memenuhi kebutuhan mereka akan energi dan bahan makanan.

China telah memberi pinjaman milyaran dollar kepada Ukraina untuk meng-upgrade irigasi pertanian dan produksi gas batubara. Konflik yang berkepanjangan dikhawatirkan akan mempengaruhi ekonomi China, dan pada gilirannya tentu ekonomi global. Masih ingat kan, bagaimana data manufaktur China menyebabkan gonjang-ganjing di emerging market?

Jadi, setidaknya beberapa poin di atas bisa menjadi alasan mengapa konflik di Ukraina mampu mempengaruhi pasar global. Maka dari itu, jika Anda berkecimpung di dunia pasar finansial, tidak ada salahnya memperhatikan perkembangan di Ukraina.