Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

BREXIT ATAU BREMAIN: BAGAIMANA STRATEGI TRADINGNYA?

22 June 2016 in Blog - by Eko Trijuni

Besok, 23 Juni 2016, rakyat Inggris akan memberikan suara mereka untuk menentukan nasib keanggotaan Inggris dalam Uni Eropa. Hingga saat ini, hasil polling memperlihatkan persaingan yang ketat di antara pemilih yang menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan kubu yang menginginkan Inggris tetap berada dalam keanggotaan Uni Eropa. Pilihan yang ke-2 ini belakangan disebut "Bremain", akronim dari "British Remains".

Sebenarnya bagi trader forex, yang lebih penting adalah strategi trading apa yang bisa dipergunakan pasca referendum ini. Untuk itu, kali ini kami akan mengulas beberapa strategi yang bisa Anda pertimbangkan.

SKENARIO 1: JIKA TERJADI BREXIT

Apakah GBP akan terpukul jika Inggris keluar dari Uni Eropa?

Ada beberapa poin penting mengenai hal ini:

  • Bank of England (BoE) mungkin akan bersikap dovish, dan ini akan memberikan tekanan atas GBP
  • Kemungkinan akan ada langkah untuk melemahkan GBP dengan tujuan meningkatkan ekspor untuk melindungi perekonomian Inggris
  • GBP/USD dan GBP/JPY kemungkinan akan menjadi pair yang paling atraktif

Jika terjadi Brexit, Anda harus berhati-hati memilih currency pair yang akan Anda transaksikan. Bahkan untuk mentransaksikan pair yang melibatkan GBP pun Anda harus melakukan evaluasi tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing mata uang.

Berikut ini ada beberapa skenario pair yang mungkin bisa memberikan peluang yang cukup bagus jika terjadi Brexit.

GBP/JPY: Berpotensi Bearish

Untuk kebanyakan trader, GBP dianggap mata uang beresiko sementara JPY adalah safe-haven. Maka kemungkinan reaksi yang akan dialami GBP jika terjadi Brexit cukup jelas: sentiment risk-off diperkirakan akan naik sehingga JPY cenderung akan menguat terhadap GBP.

Yen mungkin juga akan menambah tekanan terhadap GBP/JPY karena mata uang tersebut selama ini bertindak sebagai safe-haven. Ketidakpastian pasar kemungkinan besar akan membuat pelaku pasar "lari" ke yen.

Dengan demikian, jika terjadi Brexit, GBP/JPY kemungkinan besar akan bergerak turun.

GBP/USD: Berpotensi Bearish

Poundsterling akan terkena dampak karena alasan yang sama seperti di atas. Sementara, USD telah mengalami rally karena ada potensi Fed akan menaikkan suku bunga setidaknya dua kali di tahun ini, dengan kemungkinan kenaikan pertama akan dilakukan di bulan Juli.

Jika Brexit terjadi, GBP/USD kemungkinan akan bergerak turun.

SKENARIO 2: JIKA INGGRIS TETAP DI UNI EROPA

Ada beberapa poin penting juga terkait hal ini:

  • Jika kubu "Bremain" yang menang, maka otomatis ketidakpastian "Brexit" akan hilang.
  • Dalam beberapa bulan sebelum Brexit, poundsterling tertekan, kendati menguat di saat-saat akhir pasca terbunuhnya Jo Cox, anggota parlemen Inggris yang pro-Uni Eropa.
  • Ada peluang pulihnya poundsterling. Hasil yang mirip terlihat pasca referendum Skotlandia.
  • Selain GBP/USD, GBP/AUD juga diperkirakan akan cukup atraktif.

Untuk GBP/USD, potensi pergerakan yang akan terjadi kemungkinan besar adalah bullish/naik, yang merupakan kebalikan dari skenario Brexit. Akan tetapi, ingat bahwa Federal Reserve berpeluang untuk menaikkan suku bunga di bulan Juli mendatang, sehingga ada kemungkinan pergerakan bullish GBP/USD ini tidak akan terlalu panjang.

Sementara untuk GBP/AUD, diperkirakan berpotensi bullish/naik. Pair ini merupakan yang paling banyak ditransaksikan di pasar ketika isu Brexit merebak. Hilangnya ketidakpastian akan Brexit berpotensi menguntungkan poundsterling, apalagi AUD selama ini terbukti merupakan mata uang yang terbaik untuk dijual dengan GBP. Dengan dipangkasnya suku bunga Australia oleh Reserve Bank of Australia baru-baru ini, AUD terbukti bearish dalam setidaknya enam pekan terakhir ini.

Terlebih, Australia merupakan mitra dagang China yang sedang mengalami pelambatan ekonomi. Hal tersebut, untuk jangka waktu menengah, kemungkinan akan membebani Aussie.

Meskipun demikian, pasar tetaplah yang menjadi penentu bagaimana efek referendum tersebut terhadap pergerakan harga. Pasar bisa jadi tidak setuju dengan analisa kita. Dengan kata lain, tetaplah bersiap akan segala kemungkinan. Pergunakan manajemen modal dan manajemen resiko dengan baik dan sesuaikan dengan kekuatan modal Anda.