BUKAN RAHASIA! KUNCI FOREX TRADING: KESABARAN (1)

31 March 2015 in Blog - by Eko Trijuni

Ini bukan rahasia sukses forex trading. Percayalah, sama sekali bukan rahasia. Memang ini salah satu kuncinya, tetapi – sekali lagi – sama sekali bukan rahasia. Semua orang tahu itu. Dalam sebuah artikel di website ini saya pernah mengutip salah satu pepatah Arab: “man shobaro, zhofiro”. Siapa yang bersabar akan beruntung. Benar-benar mirip dengan forex trading.

Jadi, benar-benar bukan rahasia. Kesabaran sebagai kunci sukses dalam menjalankan strategi trading sudah diakui oleh semua orang di jagad trading ini. Sayangnya, “keahlian” yang satu inilah yang paling sulit untuk dipelajari seorang trader.

Oke. Sabar memang perlu. Saya yakin Anda juga setuju. Tetapi apa dan bagaimana sih bersabar dalam trading itu?

Di artikel ini akan kita coba untuk mengupasnya. Seperti yang dikatakan sebelumnya, bersabar adalah salah satu ilmu yang paling sulit untuk dikuasai. Jadi anggap saja membaca artikel ini sebagai salah satu latihan kesabaran Anda, karena di akhir artikel ini diharapkan Anda akan menemukan petunjuk tentang kesabaran.

Ini adalah bagian pertama dari dua tulisan. Sudahkah Anda siapkan kopi di cangkir? Mari.

Mau Buka Posisi? Tunggu Waktu Yang Pas

Bayangkan skenario seperti ini:

Sebagai trader, sebelum melakukan transaksi Anda tentu harus terlebih dahulu melakukan “kewajiban” Anda dalam melakukana analisa dan menentukan di currency pair yang mana Anda akan mencari peluang. Katakanlah Anda telah mengincar level tertentu dan merencanakan akan membuka posisi beli jika koreksi terjadi ke level tersebut. Anda pun duduk di depan komputer Anda sambil menikmati secangkir kopi.

Eh ternyata… bukannya koreksi yang terjadi melainkan harga terus naik.

Anda lantas merasa kesal. Koreksi ke level yang Anda inginkan tak terjadi. Anda pun mulai resah, khawatir tidak sempat untuk meraih potensi keuntungan dari rally yang terjadi. Tak ingin “ketinggalan kereta”, Anda pun buru-buru meng-klik tombol “Buy”.

Jika skenario itu yang terjadi pada Anda, itulah pertanda Anda kehilangan kesabaran. Saat itu, emosi yang menguasai Anda, bukan logika. Bukan hanya Anda melepaskan peluang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik, namun juga Anda telah dengan brutal melanggar trading plan yang telah susah payah Anda rancang.

Saat Anda membiarkan emosi menguasai pikiran, saat itulah Anda membiarkan diri Anda menerima hasil yang mengecewakan. Sikap emosional dalam trading akan memicu ketidaksabaran. Ketidaksabaran akan memicu ketidakdisiplinan. Ketidakdisiplinan menyebabkan Anda melanggar trading plan. Melanggar trading plan akan berakibat pada kehancuran. Seram kan?

Menunggu Tangkapan Besar

Ada sebuah program televisi luar negeri yang menayangkan aktivitas memancing para pemancing ikan profesional. Seorang pemancing profesional tahu di mana spot memancing yang baik, yaitu tempat yang memang banyak ikannya. Pernahkah terpikir oleh Anda, jika memang banyak ikan di sana, mengapa repot-repot menggunakan joran dan kail? Mengapa tidak menggunakan jaring saja?

Bagi sang pemancing, ia tak perlu menangkap semua ikan yang ada di sana. Ia hanya butuh menangkap beberapa yang memang ia inginkan dan – tentunya – mengincar ikan yang besar-besar. Atau setidaknya ia hanya butuh menangkap jenis ikan yang ia inginkan saja.

Pasar, kurang lebih seperti itu. Ada banyak “ikan” yang berenang di sana, dalam arti: banyak peluang yang tercipta, entah kecil atau besar. Jadi sebenarnya mencari peluang tidaklah sulit, namun yang butuh trik adalah bagaimana menemukan peluang yang benar-benar bagus, dalam arti: sesuai dengan trading plan kita. Jika pasar menawarkan peluang yang tidak sesuai dengan trading plan kita, maka sebaiknya jangan sia-siakan “umpan” alias modal Anda. Ya, memang kadang kala “ikan” yang kita dapatkan kecil-kecil, namun poinnya bukan di “ukuran ikan”, melainkan apakah memang “ikan” jenis itu yang sesuai dengan trading plan kita?

Secara gampang, metafora pemancing dan ikan di atas bisa dijelaskan seperti ini: tradinglah jika dan hanya jika peluang yang muncul benar-benar sesuai dengan trading plan Anda. Lagi-lagi, emosi berperan penting di sini. Kembali ke poin pertama: tunggu waktu dan momentum yang tepat.

Nah, sampai di sini, apakah kira-kira perilaku trading Anda setidaknya memenuhi dua kriteria kesabaran di atas? Jika ya, syukurlah. Jika tidak, minimal mulailah dari dua hal ini dulu. Di bagian ke-2, kita akan meneruskan pembicaraan tentang kesabaran ini.

Stay tune.