4 KESALAHAN FATAL DALAM STRATEGI FOREX TRADING

21 January 2015 in Blog - by Eko Trijuni

Suatu ketika seorang trader mencoba untuk benar-benar mempergunakan analisa teknikal sebagai strategi trading forexnya. Ia telah seringkali mendengar bahwa analisa teknikal merupakan alat yang cukup ampuh dalam menghasilkan keuntungan. Ia juga telah berkali-kali mendengar bahwa analisa teknikal cukup mudah untuk dipahami, bahkan tanpa perlu direpotkan oleh jadwal kalender ekonomi yang terkadang bisa sangat padat.

Lalu mulailah ia berpetualang dengan analisa teknikal. Namun apa yang ia peroleh ternyata jauh dari harapannya. Apa yang terjadi? Di mana letak kesalahannya?

Sebenarnya, jika dipergunakan dengan benar, analisa teknikal (maupun fundamental sebenarnya) memang bisa membantu Anda untuk mencetak keuntungan yang konsisten. Contoh yang paling mudah adalah Anda bisa melihat pengulangan-pengulangan dari pola-pola pergerakan harga tertentu. Yang perlu Anda lakukan tinggal mengenali pola-pola tersebut dan mengikuti “kebiasaan” pasar ketika pola-pola tersebut muncul.

Meskipun demikian, menjalankan analisa teknikal sebagai strategi forex trading memang tidak semudah kelihatannya. Itulah mengapa cukup banyak trader yang mengalami kerugian meskipun telah mempergunakan analisa teknikal. Itu karena kebanyakan tidak menyadari telah melakukan beberapa kesalahan fatal yang justru membuat analisa teknikal menjadi bumerang yang tak mampu mereka kendalikan.

Sangat penting mengenali “senjata” yang Anda pergunakan saat bertempur, agar “senjata” tersebut bisa Anda pergunakan dengan optimal. Nah, agar tak terjadi “senjata makan tuan”, Anda perlu mengetahui apa saja kesalahan yang sering tanpa sadar dilakukan orang ketika menggunakan analisa teknikal.

Menganggap analisa teknikal seperti bola kristal peramal

Banyak orang beranggapan bahwa dengan menguasai analisa teknikal maka seorang trader bisa “memprediksi” (dalam arti: “memastikan”) apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini SALAH! Lho, kok?

Begini, mari kita berpikir secara sederhana saja. Jika analisa teknikal memang benar bisa memprediksi “masa depan”, maka itu artinya kita akan tahu berapa harga yang akan muncul esok. Dengan demikian kita tak lagi perlu berstrategi dalam forex trading, karena harga bergerak karena adanya perbedaan “pandangan” di antara para pelaku pasar. Jika kita semua memiliki pandangan yang sama tentang harga yang akan muncul esok, maka tak akan ada pergerakan harga!

Analisa teknikal hanya memberikan petunjuk kepada kita apa yang terjadi SAAT INI dan WAKTU SEBELUMNYA. Berdasarkan prinsip “history repeats itself”, kita akan bisa mengambil keputusan posisi apa yang akan kita ambil (beli atau jual). Pola-pola tertentu yang kita lihat di grafik merupakan pola-pola yang sering terjadi di masa lampau, sehingga dengan mengenali pola-pola tersebut kita bisa “mengikuti” tabiat pasar di waktu-waktu sebelumnya.

Inilah esensi analisa teknikal: membaca apa yang sedang terjadi dan mencoba mengikuti alurnya, bukan meramal apa yang belum terjadi. Konsep ini berlaku untuk SEMUA strategi forex trading  yang berbasis analisa teknikal.

Pakai “time-frame” yang terlalu pendek

Tujuan analisa teknikal adalah untuk memperoleh peluang berdasarkan pergerakan harga. Untuk itu Anda mutlak memerlukan data pergerakan harga yang valid dan cukup. Semakin besar peluang yang Anda incar, semakin banyak data yang harus Anda miliki.

Kesalahan yang mungkin akan Anda lakukan adalah mencoba untuk memperoleh hasil yang besar – terkadang maunya tak terhingga – hanya dengan mempergunakan data pergerakan harga yang sedikit. Adalah tidak realistis jika Anda berkeinginan untuk memperoleh seribu dollar per transaksi hanya dengan menggunakan chart 15 menitan (M15) atau mungkin 5 menitan (M5) di pair USD/JPY, misalnya. Ya, memang mungkin saja terjadi, namun kejadian seperti itu hanya semacam “blessing in disguise” jika terjadi, seperti kejadian pada USD/CHF beberapa waktu yang lalu. Artinya, sangat – SANGAT – kecil peluang seperti itu ada, jika tak bisa dikatakan MUSTAHIL.

Yang realistis untuk target tersebut adalah menggunakan chart 1 jam-an (H1) atau 4 jam-an (H4) untuk strategi forex trading Anda.

Tidak menunggu konfirmasi

Banyak sekali trader – yang mengaku menggunakan analisa teknikal – melakukan buy dan sell hanya karena mereka menganggap harga sudah berada di support atau resistance. Memang pada dasarnya dalam analisa teknikal area buy yang baik adalah di area support dan area sell adalah di area resistance, namun tidak sesederhana itu aplikasinya.

Tunggulah momentum yang tepat. Ketika Anda merencanakan untuk melakukan buy di area support, ada baiknya Anda menunggu konfirmasi bahwa support tersebut memang bertahan. Anda harus melihat ada “sinyal” yang membuat potensi rebound semakin besar, semisal konfirmasi sinyal indikator teknikal atau pola candlestick. Aturan ini juga berlaku jika Anda berencana ingin membuka posisi sell di area resistance.

Memenuhi chart dgn indikator

Nah, ini dia “penyakit” yang paling sering menjangkiti trader, terutama pemula. Mereka merasa kurang mantap jika layar monitor mereka tidak dipenuhi aneka indikator yang berwarna-warni. Dalam pandangan mereka, semakin “ramai” chart mereka, semakin canggihlah analisa yang dihasilkan. Benar? SALAH!

Faktanya, semakin banyak indikator berarti semakin besar aturan yang harus dilewati. Seringkali terjadi: indikator nomor 1 sudah mengkonfirmasi sinyal jual, namun nomor 3 dan 5 – misalnya – masih menunjukkan indikasi bullish. Sementar itu indikator nomor 2 menunjukkan harga sudah jenuh beli, tetapi di saat yang sama indikator nomor 4 justru oversold. Otak Anda akan dipaksa bekerja lebih keras, bahkan terjebak dalam kebingungan: mana yang harus diikuti?

Terlalu banyak indikator hanya akan membuat Anda menjadi “katro”. J

Pada kenyataannya, strategi trading yang berhasil dengan baik di forex adalah strategi yang sederhana. Yang Anda perlukan dalam sistem trading tersebut hanyalah indikator trend, momentum, serta kemampuan menentukan support dan resistance.

Bottom line

Itulah kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan trader dalam mempergunakan analisa teknikal. Sebenarnya masih banyak kesalahan lain, namun empat hal yang saya sampaikan di atas adalah kesalahan terbesar yang sering dilakukan.

Jika Anda ingin menikmati gelombang pasar dengan senyuman, hindarilah empat hal tersebut. Dengan begitu, Anda akan berada di jalur yang tepat untuk mengoptimalkan analisa teknikal Anda.

Selamat menganalisa.