3 CARA MENINGKATKAN "PEDE" DALAM TRADING

25 September 2014 in Blog - by Eko Trijuni

Sudah bukan rahasia lagi bahwa faktor psikologi adalah hal yang sangat memegang peranan penting dalam trading. Lebih spesifik lagi, rasa percaya diri alias "pede" mutlak dimiliki oleh seorang trader.

Dalam trading, pada dasarnya rasa percaya diri bisa dilihat dari performa trading seseorang. Bicara performa bukan berarti fokusnya ada pada hasil trading semata, namun juga pada kemampuan seseorang dalam menjalankan proses yang benar dalam setiap transaksi yang dilakukannya. Contoh yang paling mudah adalah kemampuannya melawan rasa takut dan mengendalikan keserakahan.

Permasalahan yang sering ditemui adalah sulitnya mempertahankan rasa percaya diri ketika pasar berubah drastis yang menyebabkan loss.  Lalu bagaimana cara menyiasatinya?

Beruntung sekali Anda menemukan artikel ini. Di sini, kita akan membahas cara mempertahankan dan meningkatkan rasa percaya diri ketika melakukan aktivitas trading, apa pun situasi pasarnya.

1. Fokuslah pada proses, bukan pada hasil

Setiap trader tentu ingin menghasilkan uang sebanyak mungkin dari pergerakan pasar. Namun tahukah Anda bahwa sebenarnya bukan itu yang menjadi fokus Anda?

Pada dasarnya pasar itu tidak bisa ditebak. Tidak ada jaminan bahwa Anda akan tahu persis apakah transaksi yang Anda lakukan akan menghasilkan keuntungan berlipat atau kerugian yang menyakitkan. Maka daripada Anda fokus pada peluang keuntungan atau resiko kerugian, sebaiknya curahkan konsentrasi Anda pada melaksanakan trading plan Anda dengan baik.

Dalam trading plan ada batasan resiko, ada pengaturan modal, juga ada sistem yang telah Anda yakini tingkat probabilitasnya dalam menghasilkan keuntungan. Itu sudah cukup lengkap, maka pikirkanlah bagaimana cara menjalankan semua  rencana itu dengan baik. Tak usah pikirkan bagaimana nanti hasilnya, karena proses yang baik dan benar tentu akan diikuti oleh hasil yang memuaskan juga.

Latihlah kedisiplinan Anda dalam menjalankan trading plan, misalnya dengan sabar menunggu konfirmasi sinyal jual atau beli sebelum membuka posisi trading. Kesabaran mungkin tidak akan memberikan hasil yang instan, namun percayalah pada akhirnya Anda akan menikmati buah kesabaran itu dengan senyum yang lebar.

2. Berlatih, teruslah berlatih!

Seorang karateka pemegang sabuk hitam tidak mendapatkan sabuk hitam tersebut tanpa latihan yang serius dan konsisten. Tidak mungkin seorang karateka langsung berada di level sabuk hitam hanya dalam waktu semalam. Ia tentu telah melalui bertahun-tahun latihan yang serius, melelahkan bahkan seringkali menyakitkan.

Demikian juga dengan trader. Kebanyakan orang hanya melihat dampak kesuksesan seorang trader saja, namun mereka malas menelisik proses apa yang telah dilalui trader tersebut. Padahal bisa dipastikan bahwa trader tersukses di dunia ini pun pernah merasakan pahitnya loss. Namun pengalaman bertahun-tahun, jatuh-bangun dan tak henti mengembangkan kemampuannya bisa mengantarkannya ke jenjang tertinggi kemampuan seorang trader; yaitu profit yang konsisten.

Sebagai trader, Anda tak akan pernah tahu apa yang akan Anda hadapi bahkan dalam lima menit ke depan, namun latihan yang serius dan konsisten akan membantu kesiapan mental Anda dalam menghadapi kemungkinan yang terburuk sekalipun. Anda akan dengan percaya diri mengambil keputusan-keputusan yang penting bahkan di saat yang genting.

3. Selalu berpikir positif

Anda tentu pernah mendengar ungkapan ini: “Selalu ada sisi positif dari setiap hal”. Percayalah bahwa itu benar adanya, setidaknya dalam dunia trading.

Arah pembicaraan ini sebenarnya adalah cara menyikapi loss yang tentu sering dialami oleh trader mana pun. Di  sini, kita sedang membicarakan cut loss yang telah menjadi bagian dari trading plan, yaitu manajemen resiko, bukannya loss yang terjadi berlarut-larut karena seseorang enggan memasang Stoploss.

Cut loss tentu adalah hal yang sangat negatif, namun apakah Anda pernah menyadari bahwa cut loss itu justru menyelamatkan “hidup” Anda dari kemungkinan kerugian yang semakin besar, bahkan seringkali tak terhingga? Nah, sekarang Anda bisa melihat sisi positif dari loss yang baru saja tercatat dalam sejarah transaksi Anda.

Hal yang bisa Anda latih adalah selalu fokus pada hal-hal yang harus Anda lakukan DENGAN BENAR dalam setiap transaksi, bahkan terutama pada saat Anda sedang mengalami kerugian. Anda bisa membuat semacam “checklist” sebelum melakukan transaksi. Misalnya: “Apakah akan ada rilis data penting? Apakah saya sudah mencermati chart dan melihat konfirmasi sinyal jual atau beli? Apakah saya sudah memperhitungkan batasan resiko sesuai dengan kekuatan modal saya?” Dan sebagainya.

Jika semua daftar dalam checklist Anda sudah terjawab dengan jawaban “ya”, maka tak perlu ragu lagi untuk mengambil keputusan untuk segera membuka posisi, sebab tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Sinyal sudah terkonfirmasi, batasan resiko sudah jelas, potensi keuntungan pun telah terlihat. Jadi, tunggu apa lagi?