KEMBALI MEMANAS AS- CHINA, MINYAK TURUN

09 October 2019 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni
Harga minyak mentah turun lagi ditengah laporan tindakan AS yang lebih menghukum China, bahkan ketika Federal Reserve mengindikasikan aksi pelonggaran yang dapat membantu komoditas. Minyak mentah antara West Texas Intermediate AS turun 12 sen menjadi $ 52,62 per barel. Minyak Brent ditutup turun 11 sen menjadi $ 58,24. Harga minyak mentah turun hampir 1% di sesi sebelumnya karena laporan bahwa Gedung Putih bergerak maju dengan upaya untuk membatasi aliran modal ke China dan menambahkan lebih banyak perusahaan China ke daftar hitam. Sebuah laporan South China Morning Post mengatakan bahwa China telah menurunkan ekspektasi menjelang pembicaraan perdagangan tingkat tinggi antara kedua negara yang dijadwalkan dilanjutkan pada hari Kamis setelah terhenti sejak Mei. Laporan itu mengatakan delegasi China dapat meninggalkan Washington sehari lebih awal dari yang dijadwalkan. China juga mengisyaratkan akan membalas setelah AS menempatkan delapan raksasa teknologi negara itu dalam daftar hitam atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim, Bloomberg melaporkan. Ditanya pada hari Selasa apakah China akan membalas atas daftar hitam itu, jurubicara kementerian luar negeri Geng Shuang mengatakan kepada wartawan: "Tetap pantau." "Jelas, ini memberikan bayangan yang lebih gelap pada optimisme pembicaraan perdagangan yang kita lihat kemarin," Phil Flynn, analis pasar energi di Price Futures Group di Chicago, mengatakan. Menjelang penutupan, minyak mengurangi sebagian besar kerugiannya setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral akan melanjutkan pembelian sekuritas Treasury dalam upaya untuk menghindari terulangnya gejolak baru-baru ini di pasar uang. Powell membiarkan opsinya terbuka pada suku bunga menjelang pertemuan kebijakan bank sentral yang dijadwalkan 29-30 Oktober. "Jadi, sementara The Fed mungkin secara tidak langsung membantu minyak dan komoditas lainnya dengan pembelian asetnya, Trump terus menggedor pasar dengan mengintensifkan perangnya dengan China," kata John Kilduff, mitra pendiri hedge fund energi New York Again Capital. Permintaan minyak mentah juga tampaknya menjadi masalah dengan Administrasi Informasi Energi AS memotong pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini sebesar 50.000 barel per hari dan proyeksi 2020 sebesar 100.000 barel per hari. EIA juga memproyeksikan produksi minyak mentah AS naik 1,27 juta barel per hari menjadi 12,26 juta tahun ini dan pada 910.000 akan mencapai 13,17 juta pada tahun 2020.
Anda ingin berita fundamental real time dan lebih tajamyang terbuktimenghasilkan 13.925 pips dalam 9 bulan? Daftarkan diri Anda sekarang juga, dan dapatkan Signal Trading melalui aplikasi Quick Pro Trading Assistant disini. Silakan kemukakan pendapat Anda tentang analisa kami di kolom komentar.