KASUS CORONA MELAMBAT, YEN TERHANTAM

20 February 2020 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Yen Jepang diperdagangkan di dekat level terendah 9 bulan terhadap USD seiring membaiknya selera beresiko para pelaku pasar karena adanya ekspektasi bahwa China akan terus mengambil langkah untuk menyelamatkan ekonominya dari dampak wabah virus corona.

People’s Bank of China diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya hari ini, mengikuti pemangkasan suku bunga pinjaman untuk jangka pendek yang dilakukan Senin awal pekan ini.

Sektor manufaktur China perlahan pulih setelah terhantam oleh wabah virus corona.

Yen sebelumnya banyak diburu sebagai aset safe-haven ketika terjadi wabah virus di provinsi Hubei China. Namun hal tersebut mereda seiring dengan melambatnya pertumbuhan kasus infeksi baru virus corona. Apalagi ada tanda-tanda bahwa pemerintah China siap untuk kembali mengambil langkah drastis untuk mengamankan sektor-sektor bisnis yang terdampak oleh wabah virus tersebut. Hal tersebut semakin mengurangi permintaan untuk aset-aset safe-haven.

Yukio Ishizuki, analis forex di Daiwa Securities di Tokyo, berpendapat, “Pelemahan yen ini sangat tiba-tiba, jadi ada kemugkinan akan ada rebound sedikit untuk jangka pendek. Meskipun demikian, sentimen pasar saat ini bukan lagi risk-off karena China akan melakukan apa pun untuk mendukung ekonominya.”

Yen diperdagangkan di kisaran 111.200 per USD berdasarkan pantauan pukul 08.37 WIB. Mata uang Negeri Sakura tersebut melemah sekitar 1,3% kemarin, yang merupakan pelemahan terbesarnya sejak Agustus 2019. Menurut Ishizuki, kedaluarsanya kontrak option yen terhadap USD turut memicu pelemahan tersebut.