Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

HARGA MINYAK TURUN, MENINGKATNYA PRODUKSI AS

13 November 2017 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Harga minyak mentah ditutup melemah pada hari Jumat, karena investor cemas atas kenaikan produksi A.S. namun kerugiannya terbatas karena ekspektasi tumbuh bahwa OPEC akan memperpanjang kesepakatannya pada hambatan produksi.

Di New York Mercantile Exchange minyak mentah berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,7% menjadi menetap di $ 56,74 per barel, sementara di London Intercontinental Exchange, Brent kehilangan 37 sen untuk diperdagangkan pada $ 63,56 per barel.

Minyak mentah berjangka jatuh ke kerugian mingguan karena investor menimbang sebuah laporan dari Baker Hughes yang menunjukkan bahwa jumlah rig minyak yang beroperasi di AS naik ke level tertinggi dalam hampir satu bulan pada pukul 9 sampai 738.

Peningkatan jumlah rig ditambahkan ke kekhawatiran mengenai kenaikan output A.S. setelah proyeksi energi federal minggu ini memperkirakan produksi A.S. akan meningkat menjadi 9,2 juta barel per hari (bpd) pada 2017 dan rekor 10,0 juta bpd pada 2018.

Kerugian dalam harga minyak terbatas, namun, karena ekspektasi investor untuk perpanjangan kesepakatan pemotongan produk yang dipimpin OPEC tetap meningkat menjelang pertemuan mendatang pada 30 November.

Pada bulan Mei, produsen OPEC sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi untuk periode sembilan bulan sampai bulan Maret, namun mengalami penurunan produksi sebesar 1,2 juta bpd yang disepakati pada bulan November tahun lalu.

Harga minyak diperkirakan akan tetap stabil dalam waktu dekat di tengah kerusuhan yang sedang berlangsung di Timur Tengah setelah Arab Saudi memperingatkan warganya pada hari Kamis untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon dan mendesak masyarakat internasional untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Iran.

Ketegangan yang meningkat antara Arab Saudi dan Iran terjadi setelah putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menuduh Iran "agresi militer langsung" dengan memasok pemberontak Houthi di Yaman dengan rudal, satu di antaranya dipecat ke Riyadh pada hari Sabtu.

source : investing