HARGA MINYAK MENGUAT DI TENGAH PERLAMBATAN GLOBAL DAN BREXIT

Harga minyak terpantau mengalami kenaikan pada hari Rabu karena China mengambil langkah-langkah baru untuk merangsang ekonominya karena berjuang dengan ancaman perang perdagangan yang meningkat dengan AS. Bank Rakyat China menyuntikkan lebih dari $ 84 miliar ke dalam sistem perbankan - rekor injeksi tunai bersih harian - untuk mendukung likuiditas domestik, sehari setelah mengumumkan serangkaian pemotongan pajak dan pengurangan persyaratan cadangan bank. Perkembangan terjadi ketika Ren Hongbin, asisten menteri di kementerian perdagangan China, mengatakan pada konferensi pers bahwa perdagangan China menghadapi ketidakpastian yang meningkat tahun ini. China adalah importir minyak terbesar di dunia. Pasar minyak sebelumnya mengabaikan keputusan oleh anggota parlemen Inggris pada hari Selasa untuk menolak kesepakatan Perdana Menteri Theresa May untuk meninggalkan Uni Eropa. House of Commons memberikan suara 432 lawan 202 melawan Kesepakatan Brexit dari Perdana Menteri May. Setelah kekalahan itu, May kini menghadapi mosi percaya di Parlemen hari ini. Meskipun ada laporan, Minyak Mentah WTI Futures naik 0,1% menjadi $ 52,16 sementara Brent Oil Futures juga naik 0.2% menjadi $ 60.75. Dalam berita lain, produksi minyak mentah AS diperkirakan akan melonjak ke rekor lebih dari 12 juta barel per hari (bph) pada tahun 2019 dan naik menjadi hampir 13 juta bph pada tahun 2020, menurut Administrasi Informasi Energi AS mengatakan pada hari Selasa.