Dapatkan Signal Trading Gratis - Download QuickPro Sekarang!   Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

DOLLAR AS MENGUAT MENANTI RINCIAN TENTANG RENCANA PAJAK TRUMP

27 February 2017 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Dollar AS coba menguat setelah jatuh ke level terendah dua minggu terhadap yen pada Senin, ditengah para investor yang menunggu pidato Presiden AS Donald Trump untuk petunjuk pada reformasi pajak.

Trump akan membuat kebijakannya besar pertama di Kongres pada Selasa. Hal ini diharapkan untuk menyertakan beberapa rincian dari belanja infrastruktur dan rencana pajak, tetapi beberapa pelaku pasar khawatir bahwa kurangnya arah segar bisa mengecewakan investor dan membebani dolar.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan dalam sebuah wawancara televisi pada hari Minggu bahwa Trump akan menggunakan acara tersebut untuk melihat beberapa elemen dari rencana memotong pajak untuk kelas menengah, menyederhanakan sistem pajak dan membuat perusahaan-perusahaan Amerika lebih kompetitif secara global dengan tingkat yang lebih rendah dan perubahan yang mendorong manufaktur AS.

Dolar naik 0.2 persen menjadi 112.20, setelah jatuh serendah 111.920 di awal sesi, terendah sejak 9 Februari Euro stabil di $ 1.0562, karena kekhawatiran tentang pemilu Perancis mendatang terus membebani mata uang euro.

"Tema-tema yang dominan sekarang adalah rencana pajak Trump, dan pemilu Perancis," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi valas di Mizuho Securities.

"Saya pikir menjelang pidato Trump, dolar kemungkinan untuk kembali jatuh di bawah 112," katanya. "Apa yang menarik saya saat ini adalah lemahnya sterling. Adanya referendum skotlandia, jadi mungkin yang membebani sterling." Sterling tergelincir 0.4 persen menjadi $ 1.2425.

Indeks dollar terhadap enam rival utama, naik tipis 0.1 persen menjadi 101.16.

Pemerintah Skotlandia semakin yakin dapat memenangkan referendum kemerdekaan yang baru.

"Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa perkembangan Skotlandia mungkin menyebabkan penguatan yen," kata Masashi Murata, ahli strategi mata di Brown Brothers Harriman Tokyo.