Dollar AS terpantau mengalami penguatan pada hari Rabu, seiring dengan reboundnya hasil Treasury yang membantu greenback menarik diri dari posisi terendah baru-baru ini di tengah kekhawatiran tentang sikap proteksionis Presiden AS Donald Trump.
Mata uang AS naik 0.1 persen pada 113.930 JPY dan telah memperoleh sekitar 1 persen pada hari sebelumnya, memantul dari 112.520 terendah sejak akhir November.
Euro stabil di $ 1.0730 EUR. Euro telah kehilangan sekitar 0.3 persen semalam, meluncur dari level tertinggi tujuh minggu $ 1,0775.
Investor berspekulasi mengenai belanja infrastruktur dan pemotongan pajak yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi, membuat Federal Reserve segera menindaklanjuti dengan serangkaian kenaikan suku bunga.
Indeks dollar AS sempat menyentuh 99,922 pada hari Selasa dan Indeks yang terakhir berdiri di 100.270.
"Dolar berhasil bangkit semalam tetapi masih belum memiliki arah umum. Saya tidak melihat rebound akan lebih jauh di bawah kondisi seperti itu," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi valas di Mizuho Securities.
Sementara itu data CPI Australia naik kurang dari perkiraan dalam tiga bulan terakhir tahun lalu dengan 0.5% dibawah dari perkiraan dan data sebelumnya yakni 0.7%. Hal ini membuat australian dolar jatuh hingga kisaran 0.75400 terhadap dollar AS.
