AUSSIE MENGUAT SETELAH LAPORAN INFLASI

28 January 2015 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Dolar Australia menguat terhadap semua mata uang utama setelah laporan inflasi bergerak positif. Dolar Singapura jatuh setelah bank sentral secara tak terduga menurunkan mata uangnya. Greenback menguat dari kerugian terbesar terhadap euro sejak Oktober sebelum Federal Reserve menetapkan kebijakan. Dolar tergelincir Selasa setelah pesanan barang tahan lama AS tiba-tiba menurun dan hasil perusahaan jatuh jauh dari harapan analis. Aussie naik 0,9 persen menjadi 80,06 sen AS di Tokyo. Menyentuh harga 78,55 sen yang tercipta pada 26 Januari. Mata uang Singapura jatuh 0,8 persen menjadi S $ 1,3502 per dolar AS, menuju penurunan terbesar sejak Februari 2012.

Dolar AS naik 0,3 persen menjadi $ 1,1344 per euro, setelah jatuh 1,3 persen kemarin, penurunan terbesar sejak 15 Oktober setelah mencapai harga tertinggi sejak September 2003. Yen sedikit berubah pada 117,96 per dolar dan naik 0,3 persen menjadi 133,81 per euro.

Indeks harga konsumen Australia yang menjadi target Reserve Bank terlihat naik 0,7 persen pada kuartal keempat dari periode tiga bulan sebelumnya, mengalahkan perkiraan median ekonom sebanyak 0,5 persen. RBA menargetkan tingkat inflasi antara 2 dan 3 persen.

Trader mata uang melihat peluang 17 persen bank sentral akan memangkas suku pada pertemuan kebijakan pertama tahun ini pada tanggal 3 Februari, dan peluang tersebut turun dari 44 persen kemarin, menurut swap suku bunga.