Analisa Forex Mingguan : 19-23 Mei 2014

20 June 2014 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni
FUNDAMENTAL ISSUES

Volatilitas pasar pekan lalu diakhiri dengan penguatan yen serta pelemahan euro dan poundsterling. Data GDP kawasan euro dirilis lebih rendah daripada perkiraan. Komentar dovish dari BOE juga menekan poundsterling, menjauh dari kisaran level 1.70. Yen menguat akibat kekhawatiran Ukraina yang mengakibatkan kegelisahan di bursa saham.

Pekan ini, kita akan memperhatikan keputusan suku bunga Jepang, data inflasi Inggris, data perumahan AS serta minutes pertemuan FOMC. Berikut ini adalah data-data ekonomi yang perlu Anda simak.

1. Data inflasi Inggris: Selasa, 15.30 WIB

Inflasi Inggris di bulan Maret tetap berada di bawah target 2% BOE. Inflasi tercatat di angka 1,6%, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2009. Penurunan ini berlanjut dari bulan Februari, yang mencatatkan inflasi 1,7%. Ini merupakan penurunan inflasi untuk enam bulan berturut-turut, mempersempit celah antara pertumbuhan gaji dengan naiknya harga. Data inflasi selanjutnya diperkirakan akan naik menjadi 1,7%.

2. Keputusan Suku Bunga Jepang: Rabu

Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mempertahankan kebijakan moneter BOJ di bulan April, memperlihatkan kepercayaan diri bahwa ekonomi Jepang berjalan sesuai rencana. Meskipun demikina, banyak analis memperkirakan bahwa BOJ harus melonggarkan kebijakannya dalam waktu dekat untuk mencegah terjadinya deflasi. Kuroda telah melaporkan pada Perdana Menteri Shinzo Abe bahwa ia akan menyesuaikan kebijakan tanpa ragu jika ada kemungkinan target inflasi 2% tidak akan tercapai. Kali ini, suku bunga BOJ diperkirakan tidak akan berubah terutama karena GDP Jepang melebihi perkiraan.

3. US FOMC Meeting Minutes: Kamis, 01.00 WIB

Pada keputusan FOMC di bulan April, Fed kembali memangkas stimulus untuk yang ke-4 kalinya. Minutes kali ini kemungkinan akan menyingkap beberapa pemikiran anggota FOMC terkait tapering dan arah suku bunga.

4. UK GDP: Kamis, 15.30 WIB

Menurut rilis pertama, perekonomian Inggris meningkat 0,8% di kuartal pertama 2014. Pertumbuhan ini sedikit berada di bawah perkiraan, yaitu 0,9%, namun tetap memperlihatkan pertumbuhan yang solid. Konfirmasi untuk data ini diharapkan.

5. US Unemployment Claims: Kamis, 19.30 WIB

Angka klaim pengangguran AS menyentuh level terendah tuuh tahun yaitu 297.000 di pekan lalu, menegaskan bahwa pemulihan ekonomi AS benar-benar positif. Menguatnya sektor tenaga kerja serta bertambahnya tekanan inflasi merupakan lampu hijau bagi Federal Reserve untuk melanjutkan tapering. Pekan ini, klaim pengangguran diperkirakan akan naik menjadi 312.000.

6. US Existing Home Sales: Kamis, 19.30 WIB

Di bulan Maret, tercatat bahwa penjualan rumah bekas turun ke level terendah sejak lebih dari 1 tahun terakhir, yaitu 4,59 juta unit. Meskipun demikian, angka tersebut masih lebih tinggi daripada perkiraan analis yaitu 4,57 juta unit. Ini mengindikasikan bahwa pelemahan sektor perumahan tersebut kemungkinan besar akan berakhir.

7. German Ifo Business Climate: Jumat, 15.00 WIB

Indeks iklim bisnis Jerman naik ke angka 111.2 di bulan Maret, menyusul revisi 110.7 di bulan Februari. Data tersebut lebih kuat daripada perkiraan analis yaitu 119.5. Krisis Ukraina kurang menjadi perhatian meskipun Barack Obama memperingatkan sanksi tambahan terhadap Rusia jika gagal mencapai kesepakatan dengan Ukraina. Indeks iklim bisnis Jerman diperkirakan akan mencapai 111.

8. US New Home Sales: Jumat, 21.00 WIB

Angka penjualan rumah baru di AS jatuh ke level terendah sejak delapan bulan terakhir di bulan Maret, mencapai 384.000 unit. Itu merupakan pelemahan dalam dua bulan berturut-turut. Para ekonom mengatakan bahwa kejatuhan yang tak terduga itu mungkin terkait cuaca buruk di musim dingin yang baru lalu. Angka penjualan rumah baru selanjutnya diperkirakan akan mencapai 426.000.

    TECHNICAL OUTLOOK GBP/USD analisa forex, berita forex, analisa teknikal forex

Pekan ini GBP/USD masih bergerak dalam bias bearish. Pullback terjadi ke area resistance yang berada di kisaran 1.6830-1.6895. Stochastic dan CCI memperlihatkan indikasi jenuh beli di chart 4 jam, dengan sinyal bearish yang mulai terlihat pada stochastic. Perhatikan area resistance tersebut untuk mencari konfirmasi sinyal bearish dengan potensi target hingga kisaran 1.6795-1.6730.

Namun berhati-hatilah jika resistance 1.6895 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat GBP/USD setidaknya hingga kisaran 1.6930-1.6995 di pekan ini.

USD/CHF analisa forex, berita forex, analisa teknikal forex

USD/CHF terlihat bergerak dalam bias bullish sebagaimana yang terlihat di chart 4 jam. Perhatikan area resistance yang berada di kisaran 0.8960. Jika resistance tersebut tembus, bias bullish akan menjadi semakin kuat dan berpotensi akan memperpanjang uptrend hingga kisaran 0.9020-0.9085.

Meskipun demikian, perhatikan bahwa stochastic memperlihatkan indikasi jenuh beli di chart 4 jam. Sebagai skenario alternatif, perhatikan area support di kisaran 0.8860-0.8800 untuk mencari konfirmasi sinyal bullish dengan potensi rebound hingga kisaran 0.8900-0.8960. Namun berhati-hatilah jika support 0.8800 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan berpotensi akan menekan USD/CHF hingga kisaran 0.8760-0.8700.

GOLD analisa forex, berita forex, analisa teknikal forex

Untuk bias mingguan, harga emas sebenarnya bergerak sideways dalam bias netral. Meskipun demikian sinyal bullish telah terlihat pada stochastic dan CCI 4 jam, sehingga ada kemungkinan harga emas akan bergerak naik di pekan ini. Jika sinyal bullish tersebut diikuti oleh akselerasi ke atas 1299.25 maka harga emas kemungkinan akan melanjutkan penguatan ke kisaran 1305.45-1315.50.

Sebaliknya, bias mingguan akan berubah menjadi bearish jika support 1289.25 tembus, dan berpotensi akan menekan harga emas menuju kisaran 1283.03-1273.00.

NIKKEI analisa forex, berita forex, analisa teknikal forex

Di chart 4 jam, Nikkei terlihat masih berada di bawah tekanan. Nikkei berpotensi akan terus tertekan jika support 14010 tembus, dengan sasaran hingga kisaran 13900-13780.

Sebagai skenario bearish alternatif, perhatikan area resistance di kisaran 14243 untuk mencari konfirmasi sinyal bearish dengan potensi target di kisaran 14120-14010. Namun berhati-hatilah jika resistance 14243 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat Nikkei menuju kisaran 14365-14475.

KOSPI analisa forex, berita forex, analisa teknikal forex

Kospi memantul dan saat ini berada dalam bias bullish. Indeks tersebut bergerak sedikit di bawah resistance kunci mingguan yang berada di level 264.30. Bias bullish akan semakin kuat jika resistance tersebut tembus dan berpotensi akan memperpanjang penguatan Kospi hingga kisaran 267.30-270.65.

Meskipun demikian, perhatikan bahwa stochastic dan CCI memperlihatkan indikasi jenuh bearish di chart 4 jam, sehingga Anda perlu mewaspadai kemungkinan koreksi di pekan ini. Sebagai skenario alternatif, perhatikan area support yang berada di kisaran 259.43-256.42 untuk mencari konfirmasi sinyal bullish dengan potensi rebound hingga kisaran 261.30-264.30. Namun berhati-hatilah jika support 256.42 tembus sebab hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan kemungkinan akan menekan Kospi ke kisaran 254.55-251.55.

 
16 October 2023 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho

PELUANG MARKET TERKAIT FUNDAMENTAL EKONOMI

Harga emas melonjak lebih dari 3% pekan kemarin dan cetak kenaikkan mingguan terbesar dalam tujuh bulan

04 March 2019 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

Analisa Forex Mingguan: 4 – 8 Maret 2019

USD berada dalam situasi yang kurang menguntungkan menyusul sikap dovish yang diperlihatkan Powell dan kemungkinan diundurnya Brexit. Pekan ini akan menjadi pekan yang sibuk dengan pertemuan ECB dan rilis data US Non-Farm Payrolls.

12 June 2023 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho

PELUANG MARKET TERKAIT FUNDAMENTAL EKONOMI

US Dolar terkoreksi, rebound setelah penurunan tajam sesi sebelumnya. Dengan tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja, tingkat inflasi AS bisa kembali melandai